Medan (ANTARA News) - Setelah berkeliling ke 14 provinsi, Jusuf Kalla menemukan bahwa Kota Medan, Sumatera Utara, adalah daerah dengan persediaan darah paling sedikit dibanding daerah lainnya.

"Tadi saya melihat tidak ada persediaan darah di Medan, kosong," kata Jusuf Kalla ketika mengunjungi Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Medan, Kamis.

Ia mengaku telah berkeliling dan menemui pengurus UTD di 14 provinsi di Indoensia untuk mengetahui ketersediaan darah di daerah itu.

Ia meniliai kondisi itu sangat berbahaya dalam upaya memberikan bantuan terhadap kondisi mendesak yang mungkin terjadi di Kota Medan.

Ia mencontohkan dengan kemungkinan adanya kecelakanan, musibah, atau demam berdarah yang penanganannya membutuhkan banyak darah, Medan akan kesulitan mengadakannya.

Demikian juga dengan kemungkinan seorang wanita yang melahirkan tetapi mengalami pendarahan sehingga harus membutuhkan darah secepat mungkin.

"Kalau itu terjadi bahaya sekali. Gak bisa diatasi (PMI) Medan," kata mantan Wakil Presiden RI tersebut.

Idealnya, kata Jusuf Kalla, setiap UTD PMI itu harus memiliki persediaan minimal 150 kantong setiap hari sebagai persiapan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Tapi buktinya, di Medan tidak ada," kata mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.

Jusuf Kalla mengharapkan PMI Kota Medan melakukan pendekatan dan penyuluhan kepada masyarakat agar bersedia menjadi pendonor darah.

Salah satunya dengan cara membuat unit-unit penjaringan pendonor darah di tempat-tempat keramaian masyarakat seperti di mall, kampus, dan rumah ibadah.

"PMI harus bisa mendekati masyarakat," katanya.

Secara nasional, kata Jusuf Kalla, PMI juga mengalami kekurangan persediaan darah yang kebutuhannya sekitar empat juta kantong darah per tahun.

"Namun, yang mampu dikumpulkan PMI tidak sampai dua juta kantong," katanya.

(ANT/S026)