Kairo (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu, Rabu, mendesak UNESCO agar menyelidiki keputusan Israel untuk memasukkan tempat suci Islam ke dalam daftar warisannya, demikian laporan kantor berita resmi Mesir, MENA.
Ketika berbicara kepada wartawan di ibukota Mesir, Kairo, sebelum bertolak ke Tripoli, Ihsanoglu mengatakan ia meminta UNESCO dan para duta besar negara Arab dan Islam agar menyelenggarakan pertemuan untuk menyelidiki perbuatan Israel termasuk untuk memasukkan Al-Haram Al Ibrahimi dan Makam Rachel, yang oleh umat Muslim dikenal sebagai Masjid Bilal, ke dalam daftar tempat warisannya.
"Kami mengadakan kontak diplomatik, terutama dengan UNESCO untuk mengajukan rancangan pernyataan guna menghadapi praktek Israel," kata pemimpin OKI tersebut.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui satu deklarasi pemerintah Israel, yang menganggap Makam Rachel --Masjid Bilal-- di Bethlehem dan Al-Haram Al Ibrahimi di Al-Khalil sebagai tempat Yahudi yang suci bagi umat Muslim dan Yahudi.
Jordania, Senin, mengutuk rencana Israel untuk mencaplok tempat bersejarah yang berada di Tepi Barat ke dalam daftar warisannya, demikian laporan kantor berita resmi Jordania, Petra.
"Jordania menolak tindakan sepihak Israel ini. Kebijakan Israel yang juga berusaha mengubah lambang agama dan sejarah di lapangan di wilayah pendudukan ditolak dan bertentangan dengan prinsip hukum internasional," kata Menteri Negara Urusan Media dan Informasi Nabil Sharif sebagaimana dikutip.
Jordania dan Israel menandatangani kesepakatan perdamaian pada 1994. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Israel mengakui hak Kerajaan Arab itu untuk mengawasi tempat suci umat Muslim dan Kristiani di wilayah yang berada di bawah wewenang Palestina.(C003/A038)
Dunia Islam Desak Penyelidikan Pencaplokan Tempat Suci
25 Februari 2010 08:43 WIB
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: