Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu sore, melemah 45 poin karena pelaku melepas rupiah, setelah mata uang Indonesia beberapa hari naik tajam.

Nilai tukar rupiah pada pukul 15.00 WIB terhadap dolar menjadi 9.335/9.345 per dolar AS dibandingkan penutupan hari sebelumnya 9.285/9.295 per dolar.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova mengatakan, sentimen negatif dari regional menekan bursa saham Indonesia yang terus mengimbas pasar uang domestik khususnya rupiah yang melemah.

Melemahnya bursa regional terutama disebabkan merosotnya bursa Wall Street yang terpukul oleh data kepercayaan konsumen AS yang melemah dan aksi pemogokan di Jerman, katanya.

Rupiah, menurut dia, sepanjang pekan ini cenderung tak menentu, kadang naik hingga dibawah angka 9.300 per dolar, dan sebalik hingga di atas 9.300.

Namun naik turunnya rupiah sepertinya sudah diatur, sehingga pergerakannya berada dalam kisaran yang sempit, ucapnya.

Menurut Rully Nova, posisi rupiah yang bergerak naik maupun turun itu sebenarnya cukup stabil, sehingga rupiah berada dalam kisaran yang tak jauh dari perkiraan antara 9.300 sampai 9.500 per dolar.

"Kami optimis rupiah akan masih bergerak dalam kisaran 9.290 sampai 9.350 per dolar, ucapnya.

Meski merosot, lanjut dia rupiah masih berpeluang untuk kembali menguat, karena data indikator ekonomi makro Indonesia masih cukup bagus.

Indonesia masih diminati pelaku asing yang ingin menempatkan dananya di pasar domestik, mereka juga mengharapkan pemerintah melakukan pembenahan di infrastruktur yang akan mendorong sektor riil dapat bergerak dengan baik, ucapnya.

Rupiah sebelumnya sempat menguat hingga mendekati angka 9.165 per dolar, namun sejak itu rupiah kembali terpuruk, akibat data indikator ekonomi makro AS yang memburuk.

"Kami optimis membaiknya ekonomi AS akan memicu saham-saham di Indonesia juga bergerak naik," ucapnya.

(T.H-CS/S026)