Kendari (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pasien sembuh dari virus corona di provinsi itu bertambah 43 orang, sehingga menjadi 1.857 orang per 28 September 2020.

Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Senin, mengatakan ke-43 pasien yang dinyatakan sembuh tersebut tersebar di lima kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Baca juga: IDI Sultra catat sebanyak 52 orang anggotanya positif COVID-19

"Rincian pasien sembuh COVID-19 di Sultra hari ini masing-masing tiga orang dari Muna, Konawe Selatan dan Buton Tengah serta di Bombana satu orang dan Baubau 33 orang," kata Rabiul.

Meskipun demikian, kata Rabiul, hari ini Sultra juga ada penambahan kasus positif baru sebanyak 14 orang, sehingga total kasus konfirmasi positif COVID-19 menjadi 2.779 orang.

"Rincian kasus positif baru hari ini Kendari delapan orang, Buton Tengah dua orang, Baubau tiga orang, dan Muna satu orang," katanya.

Pria yang akrab disapa dokter Wayong ini menyampaikan bahwa kasus meninggal di daerah itu juga ada penambahan tiga orang, yakni Kota Kendari dua orang, yakni perempuan (42) dan laki-laki (62), kemudian satu orang dari Kabupaten Muna laki-laki (73), sehingga total kasus meninggal COVID-19 sebanyak 58 orang.

Sebaran 58 kasus meninggal COVID-19 di Sultra, yakni Kota Kendari 25 orang, Kabupaten Muna lima orang, Buton empat orang, Kolaka Utara dua orang, Buton Selatan satu orang, Kabupaten Konawe Selatan dua orang, Konawe dua orang, Buton Utara satu orang, Kolaka tiga orang, dan Kota Baubau 13 orang.

Baca juga: 1.779 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Sulawesi Tenggara

Baca juga: Pasien meninggal akibat COVID-19 di Sultra menjadi 53 orang

Baca juga: Sultra catat pasien sembuh dari COVID-19 sebanyak 1.372 orang


"Pasien COVID-19 yang tengah menjalani perawatan isolasi maupun karantina di Sulawesi Tenggara juga bertambah menjadi 864 orang," tuturnya.

Wayong mengimbau seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas kebiasaan baru, yakni memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun, sehingga bisa mencegah dan menekan angka kasus COVID-19 di provinsi itu.