Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup di zona merah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan Asia.

IHSG Senin sore ditutup melemah 22,93 poin atau 0,46 persen ke posisi 4.922,86. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 6,21 poin atau 0,82 persen menjadi 754,11.

"Tidak ada data makroekonomi domestik maupun global yang memberikan high positive impact terhadap pasar. IHSG juga dipengaruhi sentimen COVID-19 second wave, post-Brexit talks, dan market juga menanti debat capres AS pada Selasa nanti," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Senin

Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan lebih banyak menghabiskan waktu di teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.

Baca juga: IHSG awal pekan naik seiring penguatan bursa saham Asia

Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor aneka industri paling dalam yaitu minus 1,97, persen, diikuti sektor keuangan dan sektor pertanian masing-masing minus 1,58 persen dan minus 1,15 persen.

Sedangkan tiga sektor meningkat dimana sektor pertambangan naik paling tinggi yaitu 0,34 persen, diikuti sektor properti dan sektor infrastruktur masing-masing 0,27 persen dan 0,21 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp593,12 miliar.

Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 17,16 poin

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 661.334 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,75 miliar lembar saham senilai Rp6,32 triliun. Sebanyak 184 saham naik, 235 saham menurun, dan 156 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 307 poin atau 1,32 persen ke 23.511,62, indeks Hang Seng naik 210,39 poin atau 0,91 persen ke 23.445,81, dan indeks Straits Times menguat 8,82 atau 0,36 ke 2.481,1.