Menko Perekonomian lepas ekspor empat komoditas unggulan Kepri
26 September 2020 20:29 WIB
Menko Ekonomi Airlangga Hartarto melepas ekspor empat komoditi unggulan Kepri di Bintan, Sabtu (26/9/2020). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian/am.
Bintan (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melepas ekspor empat komoditas unggulan asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di kawasan Pelabuhan Bandar Sri Udana Kawasan Industri Lobam, Kabupaten Bintan, Sabtu.
Keempat komoditas tersebut yaitu olahan kelapa dari PT Bionesia Organic Foods tujuan Jerman dan India sebanyak 178 ton atau setara Rp2,80 miliar, karet PT Pulau Bintan Djaya tujuan China, Kanada, USA, Turki, Jepang, UEA sebanyak 2.000 ton atau setara Rp35,27 miliar, arang CV. Bulan Bintang tujuan Malaysia sebanyak tujuh ton atau setara Rp49 Juta, dan babi potong PT Indotirta Suaka Singapura sebanyak 915 ekor atau setara Rp3,3 miliar.
"Total ekspor komoditas pertanian 2.185 ton dan komoditas ternak babi 915 ekor. Nominal keseluruhan mencapai Rp41,419 miliar," kata Airlangga.
Baca juga: Menko Airlangga: Aspek kesehatan bagian utama capai pemulihan ekonomi
Dalam kesempatan ini Airlangga mengajak semua pihak dapat mempersiapkan dan mendorong para petani muda atau generasi milenial petani agar dapat ikut memasuki pasar ekspor produk pertanian, karena lalu lintas perdagangan antar negara maupun regional memberikan keuntungan ekonomi yang besar bagi Indonesia.
"Kerja keras petani dan seluruh penggiat sektor agraria, menjadikan PDB sektor pertanian di kuartal kedua 202 tumbuh 16,2% dibanding kuartal sebelumnya (Januari-Maret 2020). Bahkan, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, PDB sektor pertanian tetap tumbuh 2,19%," ungkapnya.
Lanjut dia, Badan Pusat Statistik (BPS) juga merilis data kontribusi pertanian terhadap perekonomian terus meningkat. Di kuartal kedua 2020, sumbangan pertanian terhadap PDB nasional mencapai 15,46%, angka tersebut meningkat 1,89% dari periode yang sama di tahun 2019.
Baca juga: Mentan sasar peluang pengembangan ekspor hortikultura di Kepri
Salah satu sumber peningkatan itu adalah pertumbuhan ekspor komoditas pertanian periode Januari-Agustus 2019 dibanding 2020, naik sebesar 8,59%.
"Jika dinominalkan, angka pertumbuhan ekspor pertanian tersebut mencapai Rp 20,9 triliun lebih (year on year)," sebutnya.
Ketua DPP Golkar itu pun menyebut.Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian gencar mendorong peningkatan kesejahteraan petani melalui tiga program strategis.
"Ketiga program ini adalah mendorong layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian, Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani)," jelas Airlangga.
Baca juga: Kementan: Ekspor pertanian tumbuh 8,6 persen hingga Agustus 2020
Acara peluncuran ekspor ini turut dihadiri Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Perdagangan, Gubernur Kepulauan Riau, Bupati Bintan, Wali Kota Tanjungpinang, Pimpinan Bintan Inti Industrial Estate (BIIE), Para Eksportir PT Bionesia Organic Foods, PT Pulau Bintan Djaya, PT Indotirta Suaka dan CV Bulan Bintang.
Keempat komoditas tersebut yaitu olahan kelapa dari PT Bionesia Organic Foods tujuan Jerman dan India sebanyak 178 ton atau setara Rp2,80 miliar, karet PT Pulau Bintan Djaya tujuan China, Kanada, USA, Turki, Jepang, UEA sebanyak 2.000 ton atau setara Rp35,27 miliar, arang CV. Bulan Bintang tujuan Malaysia sebanyak tujuh ton atau setara Rp49 Juta, dan babi potong PT Indotirta Suaka Singapura sebanyak 915 ekor atau setara Rp3,3 miliar.
"Total ekspor komoditas pertanian 2.185 ton dan komoditas ternak babi 915 ekor. Nominal keseluruhan mencapai Rp41,419 miliar," kata Airlangga.
Baca juga: Menko Airlangga: Aspek kesehatan bagian utama capai pemulihan ekonomi
Dalam kesempatan ini Airlangga mengajak semua pihak dapat mempersiapkan dan mendorong para petani muda atau generasi milenial petani agar dapat ikut memasuki pasar ekspor produk pertanian, karena lalu lintas perdagangan antar negara maupun regional memberikan keuntungan ekonomi yang besar bagi Indonesia.
"Kerja keras petani dan seluruh penggiat sektor agraria, menjadikan PDB sektor pertanian di kuartal kedua 202 tumbuh 16,2% dibanding kuartal sebelumnya (Januari-Maret 2020). Bahkan, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, PDB sektor pertanian tetap tumbuh 2,19%," ungkapnya.
Lanjut dia, Badan Pusat Statistik (BPS) juga merilis data kontribusi pertanian terhadap perekonomian terus meningkat. Di kuartal kedua 2020, sumbangan pertanian terhadap PDB nasional mencapai 15,46%, angka tersebut meningkat 1,89% dari periode yang sama di tahun 2019.
Baca juga: Mentan sasar peluang pengembangan ekspor hortikultura di Kepri
Salah satu sumber peningkatan itu adalah pertumbuhan ekspor komoditas pertanian periode Januari-Agustus 2019 dibanding 2020, naik sebesar 8,59%.
"Jika dinominalkan, angka pertumbuhan ekspor pertanian tersebut mencapai Rp 20,9 triliun lebih (year on year)," sebutnya.
Ketua DPP Golkar itu pun menyebut.Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian gencar mendorong peningkatan kesejahteraan petani melalui tiga program strategis.
"Ketiga program ini adalah mendorong layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian, Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani)," jelas Airlangga.
Baca juga: Kementan: Ekspor pertanian tumbuh 8,6 persen hingga Agustus 2020
Acara peluncuran ekspor ini turut dihadiri Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Perdagangan, Gubernur Kepulauan Riau, Bupati Bintan, Wali Kota Tanjungpinang, Pimpinan Bintan Inti Industrial Estate (BIIE), Para Eksportir PT Bionesia Organic Foods, PT Pulau Bintan Djaya, PT Indotirta Suaka dan CV Bulan Bintang.
Pewarta: Ogen
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: