Sanaa (ANTARA News/Reuters)- Pasukan pemerintah Yaman menahan 16 orang yang dicurigai melakukan kegiatan separatis di Yaman selatan, kata sumber-sumber keamanan, Sabtu (20/2).

Yaman, negara Arab termiskin sedang memerangi kelompok separatis di selatan, aksi perlawanan kelompok Syiah di utara dan pemberontakan Al Qaida, yang menurut cabang lokal nya mengaku bertanggung jawab atas usaha peledakan bom yang gagal di sebuah pesawat AS yang menuju Detroit 25 Desember.

Mereka yang ditahan itu dituduh ikut serta dalam protes-protes tanpa izin dan membahayakan keamanan dan persatuan di negara Jazirah Arab itu, kata sumber-sumber tersebut.

Beberapa anggota kelompok itu membawa selebaran-selebaran anti pemerintah dan spanduk-spanduk dan yang lainnya menyerang pasukan keamanan dengan batu, kata mereka. Rincian lebih jauh tidak segera diperoleh tentang penahan itu, yang dilakukan di tiga provinsi Jumat malam.

Penduduk di wilayah selatan, tempat sebagian besar fasilitas minyak Yaman,telah lama mengeluhkan bahwa pihak utara mengkhianati perjanjian tahun 1990 yang mempersatukan negara yang terpisah lama itu untuk menguasai sumber-sumber alam mereka dan melakukan diskriminasi terhadap mereka.

Yaman, yang menampung sekitar170.000 pengungsi Afrika, ingin menghentikan arus pencari suaka menyeberangi Teluk Aden --yang memisahkan negara itu dari Somalia-- karena masalah keamanan, kata kementerian dalam negeri di laman internetnya , Sabtu.

Tindakan itu ada bagi dari usaha-usaha Yaman untuk"mencegah unsur-unsur teroris dari negara Tanduk Afrika memasuki wilayahnya, khususnya setelah milisi Islam Somalia) al Shabaab ... organisasi yang dikatakannya bertujuan mendukung unsur-unsur Al Qaida di Yaman," katanya.

Para pengungsi, banyak dari mereka melarikan diri akibat konflik politik di Somalia , berharap dapat mencari kerja di Arab Saudi tetangganya atau di bagian-bagian lain Timur Tengah.

Sementara itu Program Pembangunan PBB (UNDP) menyerukan bantuan segera untuk 250.000 orang yang terlantar akibat konflik di utara Yaman, yang bergolak sejak tahun 2004.

Kelompok gerilyawan utara dan pemerintah pekan lalu sepakat melakukan gencatan senjata untuk mengakhiri perang, tetapi gencatan-gencatan senjata sebelumnya tidak dijalankan.

Administrator UNDP Helen Clark dalam sebuah pernyataan mengharapkan "masyarakat internasional akan menanggapi secara positif gencatan senjata dengan membantu sumber-sumber yang diperlukan menghadapi keperluan kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik dan memungkinkan dimulainya pemulihan segera kehidupan.

Donor-donor internasional bertemu di London bulan lalu untuk membicarakan bagaimana membantu Yaman mengatasi Al Qaida setelah kelompok yang berpangkalan di Yaman itu mengatakan mereka berada dibelakang usaha peledakan bom yang gagal di sebuah pesawat AS pada Hari Natal lalu.

Dari penduduk Yaman yang berjumlah 23 juta jiwa itu , lebih dari 40 persen hidup dengan pendapatan kurang dari dua dolar per hari.

Di daerah selatan dua polisi cedera dalam serangan oleh pria-pria bersenjata di kota Dalea, Sabtu, kata penduduk.

Pada hari Jumat, sumber-sumber keamanan mengatakan kelompok separatis menewaskan seorang perwira senior polisi dalam satu serangan di taman selatan. Seorang lainnya tewas dan tiga lainnya dalam serangan itu.
(Uu.H-RN/H-AK/P003)