Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, layanan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BKIPM) selama 24 jam setiap hari adalah upaya untuk membantu ekspor langsung ke luar negeri.

"Layanan 24 jam-non stop serta program jemput bola akan terus dilakukan untuk mempercepat proses sertifikasi," kata Kepala BKIPM Rina dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan, BKIPM terbaru juga telah meluncurkan layanan ekspor langsung dari Manado ke Jepang, pada Rabu (23/9).

Layanan ini terselenggara berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi intensif antara BKIPM dengan Bea Cukai, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, PT. Angkasa Pura, Kementerian Perhubungan dan Maskapai Garuda Indonesia.

Peluncuran layanan ditandai dengan ekspor perdana 10,39 ton ikan tuna sirip kuning dari Manado dan Ambon ke Negeri Sakura.


Baca juga: Edhy Prabowo lepas ekspor 2,22 ton tuna Maluku ke Jepang

Baca juga: KKP ingatkan peluang ekspor perikanan ke China terbuka lebar




"Ekspor langsung dari Manado ke Jepang merupakan salah satu terobosan yang sangat baik terlebih ekspor langsung ini terjadi di masa pandemi COVID-19," kata Rina.

Kepala BKIPM mengungkapkan, nilai ekspor perdana hasil perikanan itu senilai 66.423 dolar AS.

Menurut dia, aktivitas ekspor langsung Manado-Jepang sekaligus menjadi kabar gembira, khususnya bagi pelaku usaha perikanan Sulawesi Utara dan sekitarnya.

Berdasarkan data KKP, nilai ekspor komoditas perikanan Sulawesi Utara pada tahun 2019 mencapai 144,88 juta dolar atau setara dengan Rp2,15 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari volume ekspor yang mencapai 24,8 juta kilogram dan diekspor ke 31 negara.

Sementara Jepang, termasuk dalam tiga besar negara tujuan ekspor produk perikanan Sulawesi Utara. Pada tahun 2019, volume ekspor ke Negeri Sakura itu mencapai 3,9 juta kilogram dengan nilai 29,09 juta dolar.

"Tentunya potensi yang besar ini harus dikelola dengan semaksimal mungkin dan rasanya sangatlah tepat jika direct call ekspor Manado-Jepang diwujudkan karena ditunjang dengan potensi perikanan yang melimpah serta letak geografis Sulut yang sangat strategis," urainya.

Ia menuturkan, BKIPM selalu siap mendukung dengan penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan serta penjaminan kesehatan ikan melalui sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Cara karantina Ikan yang Baik (CKIB).

Selain itu, Rina memastikan jajarannya berkomitmen untuk percepatan dan peningkatan kualitas pelayanan, baik untuk penerbitan Health Certificate HACCP dan CKIB.


Baca juga: Dongkrak ekspor perikanan, jajaran KKP diberi ilmu negosiasi-diplomasi

Baca juga: Pacu ekspor tuna, Pemprov Sulut gandeng Garuda Indonesia