Konsumsi BBM dan elpiji di Jatim meningkat akhir September
25 September 2020 18:48 WIB
Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan memasang segel pengaman saat melakukan tera ulang takaran bahan bakar minyak di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (14/7/2020). Tera ulang tersebut bertujuan memastikan ketepatan takaran guna melindungi masyarakat dari praktik curang SPBU. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
Surabaya (ANTARA) - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Jatim meningkat di akhir September 2020, karena mulai diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru dengan protokol kesehatan di sejumlah tempat, sehingga beberapa aktivitas masyarakat kembali normal.
"Semenjak dibukanya kembali kegiatan perekonomian dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, menjadi salah satu faktor kenaikan konsumsi BBM dan elpiji di Jatim," kata Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji di Surabaya, Jumat.
Ia mencatat, tren kenaikan konsumsi BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) sebesar 18 persen dan BBM jenis Gasoil (Solar, Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) sebesar 60 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2020 ketika masih adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah.
Di bulan Mei 2020, kata Rustam, Pertamina mencatat rata-rata harian konsumsi BBM jenis Gasoline sebesar 9.700 Kilo Liter (KL)/hari dan BBM jenis Gasoil sebesar 3.800 KL/hari.
Sedangkan September, rata-rata harian penyaluran BBM di Jatim naik menjadi 11.500 KL/hari untuk Gasoline dan 6.100 KL/hari untuk Gasoil.
Sedangkan untuk kenaikan konsumsi elpiji baik PSO atau non-PSO di Jatim tercatat menjelang akhir September konsumsi rata-rata harian sebesar 3.600 Matrik Ton (MT)/hari, naik 5 persen dibandingkan konsumsi bulan Mei 2020 dengan rata-rata harian sebesar 3.400 MT/hari.
"Kami akan terus berkomitmen untuk menyalurkan BBM dan elpiji kepada masyarakat, termasuk BBM Bersubsidi atau bahan bakar Jenis BBM Tertentu (JBT) serta BBM Penugasan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah," tutur Rustam.
Di wilayah Jawa Timur, kata dia, jumlah tersebut terdiri dari BBM Bersubsidi jenis BioSolar sebesar 2.3 juta KL dan BBM Penugasan jenis Premium sebanyak 1.4 juta KL.
Pertamina, kata dia, juga menyediakan jenis BBM Umum, BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan, yang meliputi Perta Series (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) dan Dex Series (Pertamina Dex dan Dexlite).
"Selama adaptasi kebiasaan baru ini, kami juga telah memberlakukan protokol pencegahan COVID-19 di seluruh lini bisnis perusahaan, di antaranya adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi operator yang bertugas di SPBU seperti masker dan face-shield, disinfektan secara berkala, dan pengecekan suhu bagi operator yang melakukan shift di SPBU," katanya.
Pertamina, akan tetap mengimbau konsumen membiasakan menggunakan transaksi non-tunai di aplikasi MyPertamina, sehingga selain mengurangi potensi penularan virus melalui uang tunai, juga memberikan program promo dan undian menarik.
Baca juga: Konsumsi BBM di Jatim diprediksi turun 27 persen
Baca juga: Konsumsi BBM di Yogyakarta naik 6 persen pada libur panjang pekan lalu
Baca juga: Konsumsi BBM di Jalan Tol Sumatera naik selama libur cuti bersama
"Semenjak dibukanya kembali kegiatan perekonomian dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, menjadi salah satu faktor kenaikan konsumsi BBM dan elpiji di Jatim," kata Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji di Surabaya, Jumat.
Ia mencatat, tren kenaikan konsumsi BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) sebesar 18 persen dan BBM jenis Gasoil (Solar, Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) sebesar 60 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2020 ketika masih adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah.
Di bulan Mei 2020, kata Rustam, Pertamina mencatat rata-rata harian konsumsi BBM jenis Gasoline sebesar 9.700 Kilo Liter (KL)/hari dan BBM jenis Gasoil sebesar 3.800 KL/hari.
Sedangkan September, rata-rata harian penyaluran BBM di Jatim naik menjadi 11.500 KL/hari untuk Gasoline dan 6.100 KL/hari untuk Gasoil.
Sedangkan untuk kenaikan konsumsi elpiji baik PSO atau non-PSO di Jatim tercatat menjelang akhir September konsumsi rata-rata harian sebesar 3.600 Matrik Ton (MT)/hari, naik 5 persen dibandingkan konsumsi bulan Mei 2020 dengan rata-rata harian sebesar 3.400 MT/hari.
"Kami akan terus berkomitmen untuk menyalurkan BBM dan elpiji kepada masyarakat, termasuk BBM Bersubsidi atau bahan bakar Jenis BBM Tertentu (JBT) serta BBM Penugasan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah," tutur Rustam.
Di wilayah Jawa Timur, kata dia, jumlah tersebut terdiri dari BBM Bersubsidi jenis BioSolar sebesar 2.3 juta KL dan BBM Penugasan jenis Premium sebanyak 1.4 juta KL.
Pertamina, kata dia, juga menyediakan jenis BBM Umum, BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan, yang meliputi Perta Series (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) dan Dex Series (Pertamina Dex dan Dexlite).
"Selama adaptasi kebiasaan baru ini, kami juga telah memberlakukan protokol pencegahan COVID-19 di seluruh lini bisnis perusahaan, di antaranya adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi operator yang bertugas di SPBU seperti masker dan face-shield, disinfektan secara berkala, dan pengecekan suhu bagi operator yang melakukan shift di SPBU," katanya.
Pertamina, akan tetap mengimbau konsumen membiasakan menggunakan transaksi non-tunai di aplikasi MyPertamina, sehingga selain mengurangi potensi penularan virus melalui uang tunai, juga memberikan program promo dan undian menarik.
Baca juga: Konsumsi BBM di Jatim diprediksi turun 27 persen
Baca juga: Konsumsi BBM di Yogyakarta naik 6 persen pada libur panjang pekan lalu
Baca juga: Konsumsi BBM di Jalan Tol Sumatera naik selama libur cuti bersama
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: