Jambi (ANTARA News) - Puluhan pelajar Mandrasah Nurul Sa`adah di Kelurahan Dusun Sarolangun, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Jambi, sudah sepekan tidak belajar karena ruang kelasnya ambruk.

Kepala Madrasah Nurul Sa`adah H Kamarudin, ketika dikonfirmasi, Minggu, membenarkan ada kelas roboh akibat tebing penyangga longsor dan terpaksa seluruhnya dirobohkan agar tidak menyeret kelas lain.

"Akibat kejadian ini sekitar 40 siswanya kami liburkan," ujarnya.Madrasah Nurul Sa`adah yang dibangun belasan tahun lalu itu berada persis di pinggiran Sungai Batang Tembesi dan tidak memiliki tebing penahan dengan mengunakan turap.

Akibat meluapnya sungai akibat hujan yang terus mengguyur Jambi dalam sepekan terakhir, sekolah itu ambruk karena pondasinya terkikis air sungai.

Kini satu lokal sudah roboh, dan lokal yang lain serta rumah penduduk setempat juga ikut terancam longsor.Sekolah tersebut memiliki tiga lokal belajar.

Kamarudin berharap agar sekolahnya dapat direlokasi ke tempat lain, sebab lokasi sekarang ini tidak memungkinkan lagi untuk didirikan bangunan atau ditempati.

Secara terpisah, Wakil Bupati Sarolangun H Cek Endra yang bersama Camat Sarolangun Junaidi Janum dan lurah usai meninjau sekolah dan lokasi longsor mengaku sangat prihatin dengan kondisi yang ada.

Pemkab Sarolangun akan memprioritaskan pembangunan gedung Madrasah Nurul Sa`adah di tempat baru dengan mengunakan tanah wakaf yang telah dipersiapkan oleh warga.

Selain itu, pihaknya juga akan membangun turap dan memasang bronjong di sisi sungai yang mengaliri Dusun Sarolangun Kelurahan Dusun Sarolangun itu.

"Kondisi yang berbahaya ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, harus segera dibangun tebing penahan," kata Wakil Bupati.

Pembangunan madrasah baru direncanakan terlaksana pada 2011, sedangkan pembangunan turap perlu perencanaan matang agar tidak mudah longsor akibat hantaman air saat meluap.

Kondisi yang ada saat ini tidak bisa dibiarkan karena bisa mengancam kelestarian dan rumah warga, tambah Cek Indra.(KR-YJ/A038)