BRI Palembang lampaui target penyaluran kredit PEN, capai 126 persen
25 September 2020 15:59 WIB
Petugas Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelaskan web pasar.id kepada salah satu pedangang di sela peluncurannya di Pasar Soak Bato 26 Ilir Palembang, Sumsel, Jumat (18/9/2020). ANTARA FOTO/Feny Selly/pras.
Palembang (ANTARA) - PT BRI (Persero) Tbk Wilayah Palembang melampaui target penyaluran kredit program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 126 persen per 31 Agustus 2020.
Wakil Pemimpin Wilayah BRI Palembang Fajar S Pramono di Palembang, Sumsel, Jumat, mengatakan perusahaannya telah merealisasikan kredit senilai Rp81 miliar dari target Rp64,2 miliar yang ditetapkan pemerintah.
"Alokasi kredit untuk PEN kami bagi dalam beberapa skim kredit, salah satunya Kredit Modal Kerja (KMK) Tangguh," kata dia.
Baca juga: BRI akselerasi penyaluran KUR digital melalui startup unicorn
Menurutnya, KMK Tangguh telah diserap oleh 151 debitur di Sumsel. Mereka ini merupakan pelaku usaha yang terdampak COVID-19 sehingga membutuhkan tambahan modal untuk bangkit serta mengembangkan usaha.
Fajar menambahkan pihaknya juga menyasar pelaku usaha mikro dalam program PEN melalui kredit Kupedes Bangkit.
Dalam skim kredit tersebut, perusahaan memberikan masa tenggang pembayaran pokok selama enam bulan pertama.
Melalui metode ini, diharapkan pemulihan usaha debitur dapat berjalan lebih cepat.
"Saat ini, terdapat 224 debitur yang menyerap Kupedes Bangkit di Sumsel," kata dia.
Fajar tak menyangkal pandemi telah memukul rencana ekspansi perusahaannya terutama dalam penyaluran kredit. Bahkan, BRI mengalami titik terendah pada Juni 2020.
Namun, seiring dengan bangkitnya perekonomian membuat penyaluran kredit mulai menggeliat kembali tepatnya pada awal Agustus 2020.
Kondisi ini juga berdampak positif pada penyaluran kredit PEN yang merupakan penugasan dari pemerintah.
"Walau demikian, dampak COVID-19 memang tidak dapat dielakkan. Biasanya pada Agustus, kami sudah kehabisan kuota KUR dan malah minta tambah, tapi kini masih ada," kata dia.
Baca juga: BRI kucurkan KUR Rp320,3 miliar di Pangkal Pinang
Baca juga: BRI - Pemprov Babel luncurkan KUR Super Mikro
Wakil Pemimpin Wilayah BRI Palembang Fajar S Pramono di Palembang, Sumsel, Jumat, mengatakan perusahaannya telah merealisasikan kredit senilai Rp81 miliar dari target Rp64,2 miliar yang ditetapkan pemerintah.
"Alokasi kredit untuk PEN kami bagi dalam beberapa skim kredit, salah satunya Kredit Modal Kerja (KMK) Tangguh," kata dia.
Baca juga: BRI akselerasi penyaluran KUR digital melalui startup unicorn
Menurutnya, KMK Tangguh telah diserap oleh 151 debitur di Sumsel. Mereka ini merupakan pelaku usaha yang terdampak COVID-19 sehingga membutuhkan tambahan modal untuk bangkit serta mengembangkan usaha.
Fajar menambahkan pihaknya juga menyasar pelaku usaha mikro dalam program PEN melalui kredit Kupedes Bangkit.
Dalam skim kredit tersebut, perusahaan memberikan masa tenggang pembayaran pokok selama enam bulan pertama.
Melalui metode ini, diharapkan pemulihan usaha debitur dapat berjalan lebih cepat.
"Saat ini, terdapat 224 debitur yang menyerap Kupedes Bangkit di Sumsel," kata dia.
Fajar tak menyangkal pandemi telah memukul rencana ekspansi perusahaannya terutama dalam penyaluran kredit. Bahkan, BRI mengalami titik terendah pada Juni 2020.
Namun, seiring dengan bangkitnya perekonomian membuat penyaluran kredit mulai menggeliat kembali tepatnya pada awal Agustus 2020.
Kondisi ini juga berdampak positif pada penyaluran kredit PEN yang merupakan penugasan dari pemerintah.
"Walau demikian, dampak COVID-19 memang tidak dapat dielakkan. Biasanya pada Agustus, kami sudah kehabisan kuota KUR dan malah minta tambah, tapi kini masih ada," kata dia.
Baca juga: BRI kucurkan KUR Rp320,3 miliar di Pangkal Pinang
Baca juga: BRI - Pemprov Babel luncurkan KUR Super Mikro
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: