Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyetujui gagasan Pemprov DKI Jakarta dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum untuk menyodet Sungai Ciliwung dengan memanfaatkan terowongan lama di kawasan Bidara Cina yang akan melintas ke Kali Cipinang.

"Volume air yang tinggi di Sungai Ciliwung bisa disalurkan juga ke Proyek Banjir Kanal Timur (BKT), selain ke Banjir Kanal Barat (BKB)," kata Gubernur Pemprov DKI Fauzi Bowo, usai rapat penanganan banjir di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, selain penyodetan untuk mengatasi banjir Sungai Ciliwung, disetujui juga penambahan satu pintu air lagi di pintu air Manggarai dari sebelumnya dua pintu menjadi tiga pintu air.

"Ada rencana membuat sodetan dari Ciliwung dengan Kali Cipinang sehingga air bisa masuk ke BKT sehingga ada koneksi antara Ciliwung dan BKT. Selama ini Ciliwung berdiri sendiri sehingga jika ada air dalam jumlah volume yang besar, bisa tertampung di BKT," ujar Fauzi.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Pitoyo Soebandrio mengatakan, langkah lain untuk menurunkan tinggi air di Sungai Ciliwung adalah dibuatnya pintu air baru di kawasan Manggarai.

"Dua pintu buatan Belanda yang ada akan ditambah lagi. Jika cuma satu lubang (pintu), hal itu percuma. Karena itu, dibuat satu pintu baru," ujar Pitoyo.

Ia menambahkan, letak pintu air baru berada di bawah Jalan Manggarai, yang nantinya akan dibuat jalan layang dan diintegrasikan dengan kereta bandara.

Rapat yang dipimpin Wapres Noediono itu dihadiri pula oleh Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, dan Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto.(R018/A024)