Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan bahwa Indonesia memerlukan adanya regenerasi petani dalam rangka pembangunan pertanian nasional, terutama mengubah manajemen usaha pertanian.

Dalam memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September, Mentan Syahrul berharap agar para kepala daerah, dari lurah hingga kabupaten/kota dapat mengembangkan inovasi pertanian dan mendorong lahirnya petani milenial.

"Petani butuh regenerasi dan transfer teknologi. Transformasi mau tidak mau akan mengubah cara kita menjalani manajemen usaha pertanian, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas," kata Mentan dalam peringatan Hari Tani Nasional di Kantor Pusat Kementan Jakarta, Kamis.

Baca juga: Di Hari Tani, posisi tawar petani masih lemah dalam rantai pasok beras

Seperti diketahui, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mencatat petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang atau sekitar 8 persen dari total jumlah petani di Indonesia yang mencapai 33,4 juta orang. Sisanya lebih dari 90 persen masuk petani kolonial, atau petani yang sudah tua.

Bahkan, melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2019, jumlah petani muda terjadi penurunan 415.789 orang dari periode 2017 ke 2018.

Berdasarkan pernyataan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Indonesia dapat mengalami krisis petani karena petani yang tersisa umurnya sudah mendekati usia 56 tahun sehingga hasil pertanian menjadi kurang produktif.

Baca juga: Peneliti ingatkan pandemi perparah kondisi pelaku usaha pertanian

Oleh karena itu, Mentan pun mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kerja sama dan berkolaborasi dalam memajukan sektor pertanian ke depan. Pertanian, kata Mentan, merupakan sektor startegis yang mengedepankan kepentingan bersama dalam pilar berbangsa dan bernegara.

Sebagai informasi, Hari Tani Nasional diperingati setiap tanggal 24 September. Tahun ini, peringatan HTN mengangkat tema "Pertanian Andalan Nasional di tengah Pandemi COVID-19".

Menurut Mentan, peringatan ini harusnya menjadi momentum konsolidasi emosional bagi jajaran pemerintah yang bekerja di bidang pertanian. Sektor pertanian, harus lebih baik dan menjadi sektor andalan nasional.

Dalam masa pandemi ini, sektor pertanian dinilai menjadi penopang perekonomian bangsa Indonesia. Produktivitas pertanian Indonesia nyatanya mampu tumbuh dari 5 sektor penyumbang ekonomi nasional lainnya di saat ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 5,3 persen.

Sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan 2,19 persen pada Agustus 2020. Nilai tukar petani mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 100,65 atau naik 0,56 persen (m to m), kenaikan juga terjadi pada nilai tukar usaha petani (NTUP) Agustus 2020 sebesar 184 atau naik 0,31 persen.