Bulu tangkis
Liliyana Natsir pebulu tangkis terbaik dalam satu dekade versi BWF
23 September 2020 23:30 WIB
Dokumentasi - Pebulu tangkis Liliyana Natsir melambaikan tangan ke arah suporter saat pesta perpisahannya di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019). Peraih emas bulu tangkis pada Olimpiade Rio 2016 di nomor ganda campuran itu memutuskan pensiun usai menjalani karir selama 24 tahun. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Jakarta (ANTARA) - Liliyana Natsir terpilih sebagai pebulu tangkis putri terbaik dalam satu dekade terakhir berdasarkan hasil jajak pendapat atau voting yang diadakan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) lewat Twitter.
Di tahap akhir, Liliyana memenangi jajak pendapat dengan perolehan 69,4 persen suara, mengalahkan pebulu tangkis tunggal putri nomor satu dunia asal China-Taipei Tai Tzu Ying yang berada di posisi kedua dengan raihan 30,6 persen.
Perempuan berusia 35 tahun itu juga berhasil menyisihkan Carolina Marin (Spanyol), Huang Yaqiong (China), dan Ayaka Takahashi (Jepang).
Baca juga: Butet sebut cukup berat bagi Owi putuskan pensiun
Baca juga: Kilas Balik 2019, 'smash' terakhir Liliyana Natsir
Melalui akun Instagramnya, @natsirliliyana, perempuan yang akrab disapa Butet itu mengaku bersyukur bisa mendapatkan penghargaan tersebut. Ia berterima kasih kepada seluruh teman dan penggemarnya yang telah memilihnya.
"Terima kasih Tuhan dan terima kasih juga kepada teman-teman saya yang telah memilih saya. Kalian luar biasa," tulisnya.
Sepanjang berkarier sebagai pebulu tangkis profesional, berbagai gelar juara diraihnya. Ia tercatat telah mengoleksi 51 gelar internasional, termasuk medali emas pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro bersama rekannya, Tontowi Ahmad.
Selain itu, ia juga berhasil merebut gelar di ajang bergengsi lainnya, yakni empat gelar Kejuaraan Dunia pada 2005, 2007, 2013, dan 2017 yang diraihnya bersama Nova Widianto dan Tontowi Ahmad.
Baca juga: Butet harapkan menteri olahraga perhatikan atlet-mantan atlet
Baca juga: BWF belum tetapkan tanggal pengganti Piala Thomas-Uber yang ditunda
Baca juga: PBSI sebut Indonesia kemungkinan mulai turun di turnamen seri Asia
Di tahap akhir, Liliyana memenangi jajak pendapat dengan perolehan 69,4 persen suara, mengalahkan pebulu tangkis tunggal putri nomor satu dunia asal China-Taipei Tai Tzu Ying yang berada di posisi kedua dengan raihan 30,6 persen.
Perempuan berusia 35 tahun itu juga berhasil menyisihkan Carolina Marin (Spanyol), Huang Yaqiong (China), dan Ayaka Takahashi (Jepang).
Baca juga: Butet sebut cukup berat bagi Owi putuskan pensiun
Baca juga: Kilas Balik 2019, 'smash' terakhir Liliyana Natsir
Melalui akun Instagramnya, @natsirliliyana, perempuan yang akrab disapa Butet itu mengaku bersyukur bisa mendapatkan penghargaan tersebut. Ia berterima kasih kepada seluruh teman dan penggemarnya yang telah memilihnya.
"Terima kasih Tuhan dan terima kasih juga kepada teman-teman saya yang telah memilih saya. Kalian luar biasa," tulisnya.
Sepanjang berkarier sebagai pebulu tangkis profesional, berbagai gelar juara diraihnya. Ia tercatat telah mengoleksi 51 gelar internasional, termasuk medali emas pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro bersama rekannya, Tontowi Ahmad.
Selain itu, ia juga berhasil merebut gelar di ajang bergengsi lainnya, yakni empat gelar Kejuaraan Dunia pada 2005, 2007, 2013, dan 2017 yang diraihnya bersama Nova Widianto dan Tontowi Ahmad.
Baca juga: Butet harapkan menteri olahraga perhatikan atlet-mantan atlet
Baca juga: BWF belum tetapkan tanggal pengganti Piala Thomas-Uber yang ditunda
Baca juga: PBSI sebut Indonesia kemungkinan mulai turun di turnamen seri Asia
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020
Tags: