IOM-PMI Lhokseumawe cek kesehatan ratusan Muslim Rohingya di Aceh
23 September 2020 18:35 WIB
Salah seorang pengungsi Muslim Rohingya sedang diperiksa tim medis di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Selasa (22/9/2020). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Lhokseumawe)
Lhokseumawe, Aceh (ANTARA) - Organisasi Migrasi Internasional (International Organization for Migration/IOM) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe melakukan kegiatan "basic health asessment" guna menjamin kesehatan pengungsi Muslim Rrohingya di Balai Latihan Kerja (BLK) Kandang Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
Sekretaris PMI Kota Lhokseumawe M Agam Khalilullah, Rabu, di Lhokseumawe mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk mengecek kesehatan imigran Muslim Rohingya yang berada di tempat penampungan sementara, yakni BLK Kandang.
"Jadi pengecekan kesehatan ini dilakukan secara mendalam, sehingga nantinya bisa diketahui mereka sakit apa saja dan bisa langsung diberikan tindakan medis," katanya.
Ia menjelaskan kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi pengungsi Muslim Rohingya yang terdampar di perairan laut Lhokseumawe awal September lalu itu berlangsung selama empat hari, mulai 21-24 September 2020.
Dalam "basic health asessment" itu tim PMI Kota Lhokseumawe bertugas untuk melakukan pengecekan tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, berat badan dan tinggi badan.
Selain itu, kata dia, PMI Kota Lhokseumawe juga telah membangun empat unit kamar mandi baru di lokasi penampungan ratusan orang imigran Muslim Rohingya tersebut.
"Karena saat ini memang kebutuhan air bersih dan kamar mandi cukup penting," katanya.
Sebelumnya hanya 99 imigran Muslim Rohingya yang terdampar, kemudian terdampar lagi ratusan orang ke Lhokseumawe sehingga kebutuhan air bersih dan kamar mandi menjadi meningkat.
"Karena itu kita bangun empat unit lagi," demikian M Agam Khalilullah.
Baca juga: UNHCR apresiasi warga Aceh karena selamatkan pengungsi Rohingya
Baca juga: Empat Rohingya Malaysia cari keluarga di Aceh diamankan Imigrasi
Baca juga: Bertambah satu, pengungsi Rohingya meninggal di Aceh jadi tiga orang
Baca juga: UNHCR investigasi kaburnya pengungsi Rohingya di Lhokseumawe
Sekretaris PMI Kota Lhokseumawe M Agam Khalilullah, Rabu, di Lhokseumawe mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk mengecek kesehatan imigran Muslim Rohingya yang berada di tempat penampungan sementara, yakni BLK Kandang.
"Jadi pengecekan kesehatan ini dilakukan secara mendalam, sehingga nantinya bisa diketahui mereka sakit apa saja dan bisa langsung diberikan tindakan medis," katanya.
Ia menjelaskan kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi pengungsi Muslim Rohingya yang terdampar di perairan laut Lhokseumawe awal September lalu itu berlangsung selama empat hari, mulai 21-24 September 2020.
Dalam "basic health asessment" itu tim PMI Kota Lhokseumawe bertugas untuk melakukan pengecekan tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, berat badan dan tinggi badan.
Selain itu, kata dia, PMI Kota Lhokseumawe juga telah membangun empat unit kamar mandi baru di lokasi penampungan ratusan orang imigran Muslim Rohingya tersebut.
"Karena saat ini memang kebutuhan air bersih dan kamar mandi cukup penting," katanya.
Sebelumnya hanya 99 imigran Muslim Rohingya yang terdampar, kemudian terdampar lagi ratusan orang ke Lhokseumawe sehingga kebutuhan air bersih dan kamar mandi menjadi meningkat.
"Karena itu kita bangun empat unit lagi," demikian M Agam Khalilullah.
Baca juga: UNHCR apresiasi warga Aceh karena selamatkan pengungsi Rohingya
Baca juga: Empat Rohingya Malaysia cari keluarga di Aceh diamankan Imigrasi
Baca juga: Bertambah satu, pengungsi Rohingya meninggal di Aceh jadi tiga orang
Baca juga: UNHCR investigasi kaburnya pengungsi Rohingya di Lhokseumawe
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: