BPJT: Penerapan teknologi MLFF untuk optimasi pelayanan jalan tol
23 September 2020 17:02 WIB
Ilustrasi - Kendaraan melintas di jalan Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/pras.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan rencana penerapan multi lane free flow (MLFF) dalam rangka optimasi pelayanan jalan tol.
"Dari sisi modernisasi, di sini salah satunya yang akan kami terapkan adalah penerapan multi lane free flow atau MLFF. Jadi kita melaksanakan elektronisasi atau optimasi pelayanan transaksi tol," ujar Sekretaris BPJT Triono Junoasmono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, selama ini para pengguna jalan tol melakukan transaksi dengan menggunakan kartu e-toll. Jika nanti dimodernisasi menggunakan MLFF harapannya nanti pengguna jalan tol tidak akan lagi menggunakan kartu e-toll.
Baca juga: Capai 84,91 persen, PUPR targetkan Tol Serpong-Cinere rampung 2021
"Manfaatnya tentunya harapan kita adalah menghilangkan antrean di gerbang tol," katanya.
Dahulu saat masih menggunakan uang tunai antrean kendaraan lama dan panjang, kemudian saat menggunakan kartu e-toll antrean masih terjadi kendati tidak begitu.
Nantinya dengan penerapan teknologi MLFF, harapannya tidak akan lagi terjadi antrean mengingat kendaraan pengguna jalan tol tidak perlu lagi berhenti saat melakukan transaksi pembayaran.
"Ini adalah suatu konsep baru, terutama di Indonesia, yakni penerapan transaksi non-tunai nirsentuh di jalan tol. Jadi kami nanti akan menggunakan teknologi terbaru, di mana beberapa negara sudah menerapkan hal ini, kami akan mengadaptasi teknologi tersebut bahkan dengan teknologi yang paling baru," kata Sekretaris BPJT tersebut.
Baca juga: BPJT diminta segera lanjutkan lelang jembatan tol Penajam-Balikpapan
Intinya akan terpasang beberapa infrastruktur teknologi MLFF, dan nantinya kendaraan pengguna tol akan lewat begitu saja tanpa harus berhenti karena akan terdeteksi melalui sistem atau e-wallet dan sebagainya di mana saldo rekening atau e-wallet pengguna jalan tol akan terpotong secara otomatis.
Triono Junoasmono menambahkan bahwa teknologi MLFF ini cukup menarik karena diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
MLFF ini nantinya akan digunakan di seluruh jalan tol, di mana penerapan MLFF akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2022 namun pada tahun 2023 harapannya semuanya sudah dapat 100 persen beroperasi sepenuhnya.
"Dari sisi modernisasi, di sini salah satunya yang akan kami terapkan adalah penerapan multi lane free flow atau MLFF. Jadi kita melaksanakan elektronisasi atau optimasi pelayanan transaksi tol," ujar Sekretaris BPJT Triono Junoasmono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, selama ini para pengguna jalan tol melakukan transaksi dengan menggunakan kartu e-toll. Jika nanti dimodernisasi menggunakan MLFF harapannya nanti pengguna jalan tol tidak akan lagi menggunakan kartu e-toll.
Baca juga: Capai 84,91 persen, PUPR targetkan Tol Serpong-Cinere rampung 2021
"Manfaatnya tentunya harapan kita adalah menghilangkan antrean di gerbang tol," katanya.
Dahulu saat masih menggunakan uang tunai antrean kendaraan lama dan panjang, kemudian saat menggunakan kartu e-toll antrean masih terjadi kendati tidak begitu.
Nantinya dengan penerapan teknologi MLFF, harapannya tidak akan lagi terjadi antrean mengingat kendaraan pengguna jalan tol tidak perlu lagi berhenti saat melakukan transaksi pembayaran.
"Ini adalah suatu konsep baru, terutama di Indonesia, yakni penerapan transaksi non-tunai nirsentuh di jalan tol. Jadi kami nanti akan menggunakan teknologi terbaru, di mana beberapa negara sudah menerapkan hal ini, kami akan mengadaptasi teknologi tersebut bahkan dengan teknologi yang paling baru," kata Sekretaris BPJT tersebut.
Baca juga: BPJT diminta segera lanjutkan lelang jembatan tol Penajam-Balikpapan
Intinya akan terpasang beberapa infrastruktur teknologi MLFF, dan nantinya kendaraan pengguna tol akan lewat begitu saja tanpa harus berhenti karena akan terdeteksi melalui sistem atau e-wallet dan sebagainya di mana saldo rekening atau e-wallet pengguna jalan tol akan terpotong secara otomatis.
Triono Junoasmono menambahkan bahwa teknologi MLFF ini cukup menarik karena diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
MLFF ini nantinya akan digunakan di seluruh jalan tol, di mana penerapan MLFF akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2022 namun pada tahun 2023 harapannya semuanya sudah dapat 100 persen beroperasi sepenuhnya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: