Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara resmi menghadirkan BRILSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BRI, yang merupakan lembaga sertifikasi profesi perbankan pertama di Indonesia, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berdaya saing global.

Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan, untuk mencapai visi perseroan sebagai The Most Valuable Bank In South East Asia dan Home to The Best Talent, BRI harus menyiapkan orang dan talenta-talenta yang dicari oleh BRI yang harus memenuhi tiga kriteria unggul yakni intelejensia capital yang kuat, psychology capital yang baik dan social capital yang tinggi.

"Memang BRI kebanyakan melayani nasabah yang UMKM, maka biaya operasionalnya tinggi. Jadi dua yang kita transformasi, yaitu digital dan kultur. Pendek kata, kunci dari transformasi itu di kultur-nya, di human capitalnya. Membangun human capital itu membangun kultur, tidak bisa mengandalkan sinten (siapa), tetapi relay pada sistem," ujar Sunarso saat peluncuran BRILSP secara daring di Jakarta, Rabu.

Menurut Sunarso, bekerja di BRI harus menjadi 'game' yang menarik dan pekerja berkompetisi mengikuti aturan main yang juga menarik. Untuk itu, lanjutnya, tugas perusahaan adalah menyiapkan sistem dan aturan main.

"Karena nasib teman-teman semua dari level atas sampai bawah itu harusnya bergantung dari dirinya sendiri. Karena itu saya ingin semua orang mengeluarkan potensinya. Maka tugas perusahaan adalah menyiapkan sistem. Program-programnya adalah membangun sistem, supaya masing-masing individu mampu merencanakan suksesnya sendiri dan semua transparan dan kredibel," kata Sunarso.

Adapun komitmen BRI untuk mengembangkan kompetensi SDM tersebut diwujudkan mulai dari proses rekrutmen. Direktur Human Capital BRI Herdy Harman mengatakan, dalam proses rekrutmen, Bank BRI memperhatikan banyak hal mulai dari karakter berupa intelegensia capital, psychological capital, dan social capital.

"Pada sisi potensi di masa depan, Bank BRI memperhatikan future ready competence seperti kompetensi yang dilihat dari sisi creative, innovative, data driven, adaptive, collaborative, digital library, maupun achievement orientation," ujar Herdy.

Sebagai salah satu realisasi dari talent development, Bank BRI pun meluncurkan BRILSP yang akan melakukan pembuktian kompetensi dengan sertifikasi profesi pada bidang kompetensi tertentu. BRILSP merupakan LSP perbankan pertama yang telah berdiri sejak 29 Oktober 2019 dan telah mendapat Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dimana sertifikat yang dikeluarkan telah diakui secara nasional di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain hal tersebut, BRILSP mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sehingga akan memiliki nilai tambah dan daya saing bagi para pekerja BRI Group.

BRILSP memiliki 22 skema uji kompetensi, 31 asesor yang siap melakukan pengujian kompetensi dengan target peserta uji sebanyak 33.046, di mana jumlah tersebut akan bisa bertambah sesuai dengan pengembangan skema sertifikasi dan target peserta dari semua BRI Group. Dengan hadirnya BRILSP, diharapkan menambah kekuatan BRI dalam mengembangkan SDM yang kompeten dan ahli dalam setiap bidang tugasnya.

Dalam mencari talenta-telenta terpilih, Bank BRI secara pro aktif melakukan talent scouting ke berbagai universitas terbaik di Indonesia, bahkan hingga keluar negeri dengan berbagai program seperti scholarship, internship, dan contest. Bank BRI juga membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik di Indonesia Timur dan juga memberikan kesempatan bagi para difabel. Program rekrutmen dilakukan di beberapa channel dan melalui berbagai program seperti halnya BFLP (Brilian Future Leader Program), BNLP (Brilian Next Leader Program), dan BBOP (Brilian Banking Officer Program).

BRI Corporate University & Platform Digital

Melalui program seleksi yang sistematis, BRI menjaring para bintang yang mumpuni secara akademis dan secara non akademis atau social behavior juga memiliki prestasi dan perilaku yang sesuai dengan budaya perusahaan.

Herdy menuturkan, melalui berbagai inisiatif komunikasi untuk membangun employee branding, BRI berupaya menarik para talenta terbaik untuk bergabung membangun bangsa. Bank BRI juga didukung oleh learning organization yang mumpuni dan terintegrasi lewat BRI Corporate University yang merupakan pengejawatahan "kawah candradimuka" bagi talenta-talenta brilian.

Menurutnya, sistem pendidikan yang dibangun diselaraskan dengan perkembangan bisnis terkini sekaligus mampu menjawab tantangan masa depan. Pemanfaatan platform digital yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja telah dikombinasikan dengan knowledge management system serta didukung oleh subject matter expert, akan memperkuat peran BRI Corporate University dalam mencetak pemimpin-pemimpin masa depan.

"Untuk mengawal performance driven culture, kami menyusun performance management yang obyektif dan akuntabel melalui penetapan key performance indicator setiap individu yang sejalan dengan misi perusahaan," ujar Herdy.

Ia menambahkan, talent management system yang akuntabel juga dirancang dengan data driven yang komperhensif sehingga proses identification (talent mapping), selection (talent committee), development (program pendidikan) dan succession (talent pool) dapat dilakukan secara valid dalam suatu sistem yang disebut Brilliance. Tentunya, lanjut Herdy, sistem ini akan sangat membantu manajemen untuk menetapkan keputusan-keputusan strategis terkait talent management secara akurat.

"Saya percaya bahwa talenta hebat tidak akan muncul secara tiba-tiba, melainkan hanya dapat terbentuk apabila dilakukan secara kesisteman mulai dari menemukannya, mengembangkannya dan meretain-nya dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, akademisi, korporasi, community dan pemerintah," ujar Herdy.