Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio mengapresiasi program Guru Digital, pelatihan daring untuk meningkatkan literasi digital bagi guru.

"Program ini salah satu bukti bahwa industri kreatif bisa memberikan kontribusi pada sektor lain, dalam hal ini pendidikan," kata Wishnutama dalam video pembuka konferensi pers Guru Digital, Rabu.

Menteri Wishnutama berharap program pelatihan daring bisa menjadi wadah para guru belajar metode pengembangan teknologi digital. Sehingga, guru-guru bisa merancang metode pembelajaran yang dapat diaplikasikan untuk murid.

"Semoga kolaborasi ini bisa memberikan dampak signifikan bagi ekosistem ekonomi kreatif," kata dia.

Baca juga: Kemenparekraf fokus bangun ekonomi digital di sektor musik

Baca juga: Masyarakat diajak saksikan wisata virtual Dieng Culture Festival


Guru Digital merupakan program pelatihan daring bagi para guru untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan abad ke-21.

Program itu melatih para guru untuk mengembangkan keterampilannya dalam coding, pemrograman, dan mengembangkan soft skills di abad 21, yaitu penyelesaian masalah, berpikir kritis, komunikasi, empati, dan percaya diri.

Para guru dapat menerapkan pelatihan dalam proses mengajar sehingga ilmu dan pengetahuan yang diperoleh bisa meningkatkan keterampilan generasi mendatang.

Guru Digital yang menargetkan 1000 guru di DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta bertujuan membekali lebih dari 100.000 siswa dengan keterampilan digital dan soft skills yang relevan.

Program ini telah dipersiapkan sejak Mei 2020 dan pelatihannya berlangsung sejak Agustus 2020 hingga Juli 2021.

Pelatihan dilaksanakan melalui metode daring selama empat hari, dan meliputi tanya jawab, diskusi kelompok, serta kuis.

Setelah menyelesaikan pelatihan, para guru akan diminta untuk membuat rencana belajar kelas interaktif yang akan diterapkan di kelas masing-masing.

Guru yang telah mendapat pelatihan Guru Digital akan terus mewariskan pengetahuan dan keterampilan mereka kepada lebih dari 100.000. Sepuluh siswa terbaik akan menerima program beasiswa pemrograman di "Hacktiv8" di akhir program.

“Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, literasi digital perlu menjadi fokus di bidang pendidikan dengan membekali guru dan generasi muda kemampuan teknologi," kata Veronica Colondam, CEO dan Founder YCAB Foundation.

"Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam menghasilkan generasi muda bertalenta dan meningkatkan kapasitas guru Indonesia karena guru berkualitas dibutuhkan Indonesia,” kata dia.

Baca juga: Kemenparekraf berpesan agar sineas tetap produktif utamakan kesehatan

Baca juga: Kemenparekraf nilai layanan OTT bisa promosikan film Indonesia