Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan produktif dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada Supplier/Sub kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk percepatan proyek infrastruktur strategis.

Kesepakatan pembiayaan ini ditandatangani oleh Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi dengan Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson secara virtual di Jakarta, Rabu.

Fasilitas kredit akan diberikan untuk modal kerja Supplier/Sub Kontraktor yang mengerjakan proyek jalan tol Banda Aceh-Sigli serta proyek depo dan stasiun Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.

Baca juga: Bank Mandiri gelontorkan stimulus bagi wirausaha muda dukung PEN

Menurut Hery, kerjasama antar kedua BUMN ini merupakan sinergi strategis untuk meningkatkan kelancaran roda bisnis secara keseluruhan, khususnya di bidang konstruksi, dan mendukung program PEN.

"Inisiatif pembiayaan value chain ini diharapkan dapat membantu supplier/sub kontraktor Adhi Karya dalam mendapatkan percepatan penerimaan pembayaran," katanya.

Selain itu, pembiayaan tersebut juga ikut meningkatkan likuiditas keuangan dan kualitas pengadaan barang maupun jasa dalam kedua proyek besar tersebut.

Penyaluran kredit untuk proyek pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli mencapai Rp250 miliar dan untuk proyek depo dan stasiun Light Rail Transit (LRT) Jabodebek Rp1 triliun.

Baca juga: Dapat tambahan likuiditas, Bank Mandiri makin leluasa salurkan kredit

"Melihat kondisi perekonomian Indonesia di tengah pandemi, kerja sama yang terjalin akan menjadi benefit bagi supplier/sub kontraktor untuk menjaga likuiditas demi kelancaran pengerjaan," ujar Hery.

Hery mengungkapkan pembiayaan value chain yang dikelola oleh segmen SME Banking ini diharapkan dapat mendukung langkah pemerintah dalam program PEN.

Saar ini, segmen SME Banking Bank Mandiri telah menyalurkan kredit program PEN hingga Rp9,61 triliun pada 21 September 2020 kepada lebih dari 2.600 debitur.

Realisasi penyaluran tersebut setara dengan 25 persen dari total penyaluran PEN Bank Mandiri di seluruh segmen yang mencapai Rp37,46 triliun kepada lebih dari 110.000 debitur.

"Kami sangat siap untuk terus mendukung program PEN ke depan mengingat program ini memberikan solusi permodalan bagi pelaku usaha yang terdampak COVID-19 agar roda perekonomian terus berjalan," katanya.