Pegawai RSUD Arifin Achmad Riau wafat terpapar COVID-19
22 September 2020 18:44 WIB
Sejumlah tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri lengkap untuk memasukan peti mati berisi jenazah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, yang wafat akibat terpapar COVID-19, saat pelepasan jenazah di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (22/9/2020). (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Pekanbaru (ANTARA) - Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Muhamad Desfan Karim, meninggal dunia akibat COVID-19, di Kota Pekanbaru, Selasa.
Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS, usai upacara pelepasan jenazah mengatakan almarhum meninggal dunia pukul 14.30 WIB. Nyawa almarhum tidak bisa tertolong lagi karena kondisinya sudah mengalami sesak napas yang parah.
“Meninggal pukul 14.30 tadi, kondisinya (almarhum) sesak sekali. Namanya Muhamad Desfan Karim, sudah sembilan tahun mengabdi di sini. Sebelumnya almarhum sempat jadi lurah di Kota Pekanbaru sebelum pindah ke RSUD,” kata dia.
Baca juga: Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi meninggal dunia
Ratusan pegawai, tenaga kesehatan (Nakes) RSUD, dan pihak keluarga mengikuti doa bersama untuk melepas keberangkatan jenazah almarhum Desfan Karim. Mereka tertunduk haru karena ini adalah kasus pertama pegawai RSUD Arifin Achmad meninggal dunia akibat virus mematikan itu.
Ia mengatakan almarhum kesehariannya tidak menangani pasien COVID-19, melainkan staf umum yang menjabat sebagai Duty Manager Instalasi Rawa Inap Surgikal RSUD Arifin Achmad. Almarhum dikenal sebagai sosok yang baik. Ia mengatakan almarhum sejak minggu lalu sakit dan sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta dengan kondisi sesak napas.
Karena kondisinya semakin parah, pihak keluarga memberi tahu manajemen RSUD Arifin Achmad dan baru dirujuk pada Selasa dini hari. “Baru dini hari tadi sampai di rumah sakit, kondisi memang sudah jelek,” kata dr Nuzelly seraya menambahkan jenazah almarhum dimakamkan di TPU Tengku Mahmud Palas dengan standar COVID-19.
Baca juga: Bupati Berau Kaltim meninggal setelah dirawat akibat COVID-19
Ia mengatakan ini adalah kasus pertama kematian akibat COVID-19 di RSUD Arifin Achmad, dari sekitar 30 lebih kasus terkonfirmasi dari pegawai dan Nakes di fasilitas kesehatan milik Pemprov Riau itu. “Sebagai antisipasi saya terus mengatakan kepada pegawai saya, dengan kondisi seperti sekarang ini, posisikan kita sudah terpapar virus corona sehingga kita jaga diri supaya tidak menularkan ke orang lain. Karena percuma juga di rumah sakit kita ketat, tapi di luar tetap berkumpul, makan-makan, foto bersama tanpa masker,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, total kasus COVID-19 akumulatif pada 22 September mencapai 5.701 karena terjadi penambahan 253 pasien baru. Jumlah pasien yang sembuh bertambah 133 orang, sehingga total ada 2.327 pasien sembuh. Sementara itu, yang meninggal dunia ada 106 orang. ***3***
Baca juga: Gagal ginjal dan COVID-19 jadi sebab putra Wali Kota Jambi meninggal
Baca juga: Satu pasien positif COVID-19 di NTT meninggal dunia
Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS, usai upacara pelepasan jenazah mengatakan almarhum meninggal dunia pukul 14.30 WIB. Nyawa almarhum tidak bisa tertolong lagi karena kondisinya sudah mengalami sesak napas yang parah.
“Meninggal pukul 14.30 tadi, kondisinya (almarhum) sesak sekali. Namanya Muhamad Desfan Karim, sudah sembilan tahun mengabdi di sini. Sebelumnya almarhum sempat jadi lurah di Kota Pekanbaru sebelum pindah ke RSUD,” kata dia.
Baca juga: Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi meninggal dunia
Ratusan pegawai, tenaga kesehatan (Nakes) RSUD, dan pihak keluarga mengikuti doa bersama untuk melepas keberangkatan jenazah almarhum Desfan Karim. Mereka tertunduk haru karena ini adalah kasus pertama pegawai RSUD Arifin Achmad meninggal dunia akibat virus mematikan itu.
Ia mengatakan almarhum kesehariannya tidak menangani pasien COVID-19, melainkan staf umum yang menjabat sebagai Duty Manager Instalasi Rawa Inap Surgikal RSUD Arifin Achmad. Almarhum dikenal sebagai sosok yang baik. Ia mengatakan almarhum sejak minggu lalu sakit dan sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta dengan kondisi sesak napas.
Karena kondisinya semakin parah, pihak keluarga memberi tahu manajemen RSUD Arifin Achmad dan baru dirujuk pada Selasa dini hari. “Baru dini hari tadi sampai di rumah sakit, kondisi memang sudah jelek,” kata dr Nuzelly seraya menambahkan jenazah almarhum dimakamkan di TPU Tengku Mahmud Palas dengan standar COVID-19.
Baca juga: Bupati Berau Kaltim meninggal setelah dirawat akibat COVID-19
Ia mengatakan ini adalah kasus pertama kematian akibat COVID-19 di RSUD Arifin Achmad, dari sekitar 30 lebih kasus terkonfirmasi dari pegawai dan Nakes di fasilitas kesehatan milik Pemprov Riau itu. “Sebagai antisipasi saya terus mengatakan kepada pegawai saya, dengan kondisi seperti sekarang ini, posisikan kita sudah terpapar virus corona sehingga kita jaga diri supaya tidak menularkan ke orang lain. Karena percuma juga di rumah sakit kita ketat, tapi di luar tetap berkumpul, makan-makan, foto bersama tanpa masker,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, total kasus COVID-19 akumulatif pada 22 September mencapai 5.701 karena terjadi penambahan 253 pasien baru. Jumlah pasien yang sembuh bertambah 133 orang, sehingga total ada 2.327 pasien sembuh. Sementara itu, yang meninggal dunia ada 106 orang. ***3***
Baca juga: Gagal ginjal dan COVID-19 jadi sebab putra Wali Kota Jambi meninggal
Baca juga: Satu pasien positif COVID-19 di NTT meninggal dunia
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: