Sehari tambah 26, positif COVID-19 di Jembrana-Bali naik 236 kasus
21 September 2020 15:44 WIB
Bupati Jembrana I Putu Artha saat mengunjungi pos pemeriksaan di Gilimanuk, tempat pemeriksaan seluruh orang dari zona merah COVID-19 yang hendak masuk ke Provinsi Bali. (FOTO ANTARAHO-Humas Pemkab Jembrana/2020)
Negara, Bali (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali menyatakan bahwa dalam waktu 24 jam atau sehari, pasien COVID-19 di daerah itu bertambah 26 orang, yang merupakan kasus harian tertinggi sehingga jumlah totalnya naik menjadi sebanyak 236 kasus.
"Di setiap kecamatan ada penambahan pasien baru. Latar belakangnya juga beragam, mulai dari klaster keluarga, perkantoran, tenaga medis hingga hasil penelusuran (tracing)," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, di Negara, Kabupaten Jembrana, Senin.
Ia mengakui penambahan 26 pasien ini merupakan jumlah tertinggi dalam 24 jam, sejak pertama kali virus tersebut ditemukan menginfeksi warga Kabupaten Jembrana.
Untuk tenaga medis, ia mengatakan, seorang dokter yang bertugas di Puskesmas I Pekutatan terkonfirmasi positif, demikian juga bidan serta tenaga yang bekerja di fasilitas kesehatan.
"Dari tenaga yang bekerja di fasilitas kesehatan ada lima orang yang terkonfirmasi positif COVID-19," katanya.
Selain dari tenaga medis, menurutnya, penularan juga ditemukan di kepolisian sebanyak tiga orang, serta kluster keluarga yang tertular dari anggota keluarga yang sudah terlebih dahulu terkonfirmasi positif.
Tambahan pasien COVID-19 di Kabupaten Jembrana ini, juga mencakup seorang ibu hamil dari Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo.
Dari penambahan kasus tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penularan dari kluster keluarga, meskipun sangat sulit untuk dilakukan.
"Tentu sulit menerapkan protokol kesehatan di lingkungan keluarga. Tapi sebisa mungkin kita mencegah penularan dari kluster tersebut," katanya.
Ia juga minta seluruh kegiatan masyarakat yang melibatkan banyak orang mematuhi aturan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan mengenakan masker.
"Kami sadari tidak mungkin melarang kegiatan adat maupun keagamaan karena itu harus dijalankan. Tapi dalam situasi apapun, protokol kesehatan harus tetap dijalankan," katanya.
Selain 26 pasien baru, kata dia, dua orang pasien COVID-19 dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di RSU Negara dan isolasi mandiri.
Secara kumulatif jumlah warga Kabupaten Jembrana yang tertular COVID-19 sebanyak 236 orang, dengan 210 orang di antaranya sudah sembuh, dan lima orang yang sudah terkonfirmasi positif meninggal dunia, demikian I Gusti Agung Putu Arisantha.
Baca juga: Seorang pejabat Pemkab Jembrana tertular COVID-19
Baca juga: Dokter dan bidan di Jembrana tertular COVID-19
Baca juga: Seorang Komisioner KPU Jembrana positif COVID-19
Baca juga: GTTP COVID-19 Jembrana isolasi banjar di Desa Kaliakah
"Di setiap kecamatan ada penambahan pasien baru. Latar belakangnya juga beragam, mulai dari klaster keluarga, perkantoran, tenaga medis hingga hasil penelusuran (tracing)," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, di Negara, Kabupaten Jembrana, Senin.
Ia mengakui penambahan 26 pasien ini merupakan jumlah tertinggi dalam 24 jam, sejak pertama kali virus tersebut ditemukan menginfeksi warga Kabupaten Jembrana.
Untuk tenaga medis, ia mengatakan, seorang dokter yang bertugas di Puskesmas I Pekutatan terkonfirmasi positif, demikian juga bidan serta tenaga yang bekerja di fasilitas kesehatan.
"Dari tenaga yang bekerja di fasilitas kesehatan ada lima orang yang terkonfirmasi positif COVID-19," katanya.
Selain dari tenaga medis, menurutnya, penularan juga ditemukan di kepolisian sebanyak tiga orang, serta kluster keluarga yang tertular dari anggota keluarga yang sudah terlebih dahulu terkonfirmasi positif.
Tambahan pasien COVID-19 di Kabupaten Jembrana ini, juga mencakup seorang ibu hamil dari Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo.
Dari penambahan kasus tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penularan dari kluster keluarga, meskipun sangat sulit untuk dilakukan.
"Tentu sulit menerapkan protokol kesehatan di lingkungan keluarga. Tapi sebisa mungkin kita mencegah penularan dari kluster tersebut," katanya.
Ia juga minta seluruh kegiatan masyarakat yang melibatkan banyak orang mematuhi aturan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan mengenakan masker.
"Kami sadari tidak mungkin melarang kegiatan adat maupun keagamaan karena itu harus dijalankan. Tapi dalam situasi apapun, protokol kesehatan harus tetap dijalankan," katanya.
Selain 26 pasien baru, kata dia, dua orang pasien COVID-19 dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di RSU Negara dan isolasi mandiri.
Secara kumulatif jumlah warga Kabupaten Jembrana yang tertular COVID-19 sebanyak 236 orang, dengan 210 orang di antaranya sudah sembuh, dan lima orang yang sudah terkonfirmasi positif meninggal dunia, demikian I Gusti Agung Putu Arisantha.
Baca juga: Seorang pejabat Pemkab Jembrana tertular COVID-19
Baca juga: Dokter dan bidan di Jembrana tertular COVID-19
Baca juga: Seorang Komisioner KPU Jembrana positif COVID-19
Baca juga: GTTP COVID-19 Jembrana isolasi banjar di Desa Kaliakah
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Gembong Ismadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: