Padang (ANTARA News) - Nofi Alizar (12), Warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat kondisinya kritis,sedangkan lima orang lainnya tewas karena disambar petir, pada Jumat (12/2).

Nofi, warga Garagahan, Lubung Basung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat itu masih dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) M. Jamil Padang.

Lima orang yang tewas disambar petir saat berada di dalam gubuk persawahan itu yakni Darniati (43), Zarnita (45), Mardianis (45), Evi (35) dan Asnilawati (42) warga Kampuang Caniago, Garagahan, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Arnizur paman korban, di Padang, mengatakan Jumat siang itu Darniati, Zarnita, Mardianis, Evi dan Asnilawati, sedang menamam padi di sawah.

Saat hujan turun sekitar pukul 14.00 WIB mereka berteduh di sebuah gubuk yang ada di kawasan itu. Tidak lama berselang, hujan yang disertai kilat dan petir itu menyambar gubuk yang mereka tempati berteduh.

"Naas korban yang tengah berteduh di gubuk itu ikut tersambar petir sehingga mengalami luka bakar yang cukup serius. Nofi Alizar yang selamat dari kejadian itu berlarian pulang ke rumahnya untuk memberitahukan kejadian itu kepada keluarga yang lain," katanya.

Mendengar teriakan dari Nofi Alizar bahwa ada lima orang tewas disambar petir, polisi kemudian menuju ke lokasi kejadian.

"Malang bagi lima orang yang berada di gubuk itu tidak dapat tertolong sehingga pihak kepolisian mambawa jenazah ke RSUD Lubuk Basung untuk divisum", katanya.

Menurut Anizur, kondisi Nofi Alizar korban yang selamat, masih kritis karena sering muntah-muntah dan pada bagian pungung korban melepuh akibat peristiwa itu.

"Ada luka bakar di punggungnya akibat disambar petir, masih muntah-muntah. Sekarang dalam perawatan dokter," kata Arnizur.Dia menambahkan, lima korban yang tewas tersebut merupakan orang tua dari Nofi Alizar.
(KR-ZON/038)