Bogor (ANTARA News) - Menyambut tahun baru Imlek 2561 Klenteng Dhanagun menyalakan 250 lilin dari ukuran kecil, sedang hingga besar di depan altar dewa bumi sebagai ritual sembahyang etnis Thio Hua.

"Ada 250 lilin yang akan dinyalakan untuk ritual sembahyang imlek," ujar pengelola Klenteng Dhanagun, Suzan kepada Antara, di Bogor, Sabtu.

Suzan mengatakan, ritual sembahyang imlek akan berlangsung Sabtu pukul 17.00 WIB, sedangkan lilin telah dipajang dan dinyalakan sejak jam 07.00 WIB di klenteng yang terletak di Jalan Juada dekat Pasar Bogor depan Pintu Masuk Kebun Raya Bogor.

"Sembahyang dimulai dari pukul 17.00 WIB, hingga pukul 00.00 WIB dini hari, awalnya warga sembahyang di kleteng selanjutnya ibadah sembahyang dilanjutkan di rumah masih-masing," jelasnya.

Puncak Imlek yakni tanggal 14 Februari hanya akan diisi dengan sembahyang di kelenteng dan rumah masing-masing, tidak ada perayaan.

"Tepat hari imleknya, kegiatan hanya beribadah sembahyang, kalau perayaan baru pada saat Cap Go Meh tanggal 28 Februari," kata Suzan.

Selain mempersiapkan lilin dan dupa untuk sembahyang warga thiong hoa, pihak klenteng juga menyiapkan bingkisan berupa permen jeruk yang di dalamnya juga ada kartu ucapan imlek.

"Ini akan diberikan kepada jemaah usai sembahyang di depan pintu kelenteng. Kita siapkan sekitar 1.000 lebih bingkisan," sebutnya.

Lilin-lilin berwarna merah yang dinyalakan di luar altar ini memiliki simbol penerangan bagi warga Thiong hoa.

Ukuran lilin kecil berdiameter 10 cm, sedang diameternya 25 cm dan ukuran besar diameternya 30 cm.

Suzan sebagai warga Thiong Hua mengharapkan Imlek atau tahun macan kali ini kebaikan selalu menyertai bangsa Indonesia dan kerukunan umat beragama terus terjaga.(PK-LR/A038)