Jakarta (ANTARA) - Si tubuh kekar Bryson DeChambeau melesat ke puncak dengan unggul enam pukulan untuk menjuarai AS Terbuka, Minggu, yang membungkam semua keraguan mengenai apakah permainan bertenaganya bisa sesuai untuk sebuah turnamen utama golf.

Pegolf nomor sembilan dunia yang memulai babak final dalam posisi dua pukulan di belakang debutan AS Terbuka Matthew Wolff itu merebut gelar turnamen utama pertamanya dengan gabungan drive yang mencengangkan dan taktik clutch putt (memasukkan putt atau bermain bagus ketika tertekan), dengan menembakkan tiga di bawah par 67 yang hampir sempurna untuk mencapai enam di bawah par selama turnamen ini.

"Saya berhasil. Saya berhasil. Sesulit yang disajikan lapangan golf ini, saya memainkannya dengan indah," kata DeChambeau tentang Winged Foot yang menjadi salah satu padang golf dengan medan tersulit yang ditawarkan Asosiasi Golf Amerika Serikat tersebut.

Baca juga: Matthew Wolff sementara puncaki AS Terbuka

Wolff (75) yang tampil pada turnamen utama keduanya, berada satu pukulan di belakang DeChambeau saat itu, namun gagal melewati sembilan lubang terakhir yang termasuk karena membuat dua bogey dan sebuah double-bogey.

DeChambeau yang tak mengenal takut yang dalam babak finalnya itu mencetak satu eagle, dua birdie, dan satu bogey, menyerang pada setiap kesempatan dan atas usahanya itu menjadi satu-satunya pegolf yang mematahkan par pada babak final saat dia merengkuh gelar turnamen utama pertamanya pada kesempatan yang ke-16.

Pegolf berusia 27 tahun yang tampil lagi pertengahan Juni setelah PGA Tour jeda tiga bulan akibat COVID-19 itu mengerahkan ototnya untuk memukul tee dari jarak yang mencengangkan, menyerang Winged Foot sepanjang pekan seperti yang bisa dilakukan oleh sejumlah kecil pegolf lainnya.

Dengan pendekatan yang begitu percaya diri, DeChambeau melepaskan driver-nya pada hampir setiap lubang par-empat dan par-lima saat dia memperkirakan peluang birdie akan lebih besar daripada risiko yang diciptakan dari rough kasar di Winged Foot.

"Saya berharap itu menginspirasi orang untuk mengatakan, hei, lihat, mungkin ada cara lain untuk melakukan itu," kata DeChambeau. "Tak semua orang mesti melakukannya dengan cara saya. Saya tidak bilang itu. Saya cuma bilang secara umum ada cara lain untuk melakukan sesuatu."

Baca juga: McIlroy bangkit untuk hidupkan asa juara AS Terbuka

BERJUANG KERAS

DeChambeau memimpin sendirian setelah menyelesaikan lima lubang dengan memukul sebuah eagle dari jarak 40 kaki yang nyaris sempurna pada lubang kesembilan untuk mempertahankan keunggulan satu pukulan dalam turnamen yang berubah menjadi duel antara dia dan Wolff tersebut.

Namun Wolff yang berusia 21 tahun yang berusaha menjadi pegolf pertama yang memenangi AS Terbuka pada debut turnamen utamanya sejak Francis Ouimet melakukannya pada 1913, membuat bogey pada lubang kesepuluh dan ke-14 sebelum sebuah double-bogey pada lubang ke-16.

"Saya sudah berjuang keras. Segalanya tidak berjalan sesuai keinginan saya," kata Wolff. "Tetapi AS Terbuka pertama, tempat kedua adalah sesuatu yang membanggakan."

Mantan juara Inggris Terbuka Louis Oosthuizen (73 pukulan) mengemas birdie terakhir untuk finis sendirian pada posisi ketiga, berselisih jauh delapan pukulan di belakang DeChambeau dan satu pukulan di depan Harris English (73) yang membuat double-bogey pada lubang pertama di mana dia gagal pada pukulan tee-nya.

Xander Schauffele (74 pukulan) tampak siap menggempur sembilan lubang terakhir setelah berturut-turut mencetak birdie namun pegolf nomor tujuh dunia itu membuat lima bogey berturut-turut sejak lubang ke-13 dan finis pada urutan kelima.

Pegolf Irlandia Utara Rory McIlroy (75) yang finis urutan kedelapan, hampir tidak mempercayai kemenangan DeChambeau karena ketidakakuratannya saat melepaskan tee dalam turnamen yang terkenal dengan rough-nya yang tebal itu.

"Saya tidak benar-benar tahu harus bilang apa karena itu kebalikan dari apa yang Anda bayangkan dari seorang juara AS Terbuka," kata McIlroy.

"Lihat, dia menemukan cara untuk melakukannya. Entah itu baik atau buruk untuk permainan ini, saya tak tahu, tapi itu layak, itu bukan cara yang saya lihat mengenai bagaimana lapangan golf ini atau turnamen ini dimainkan."

Baca juga: Johnson incar gelar turnamen besar keduanya di AS Terbuka