Tenis
"Aneh tak menghadapi Nadal," kata Djokovic tentang final Italian Open
21 September 2020 10:33 WIB
Petenis Serbia Novak Djokovic terjatuh saat mencoba mengembalikan bola ke arah lawannya petenis Norwegia Casper Ruud pada pertandingan semifinal tunggal putra Italia Terbuka 2020 di Foro Italico, Roma, Minggu (20/9/2020). ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Clive Brunskill/pras.
Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic mengatakan, ia merasa "aneh" tidak melawan Rafael Nadal di final Italian Open, padahal ia bersiap untuk bertemu dengan rival hebatnya itu untuk merebut trofi juara.
"Tentu saja, Anda tahu, dengan Nadal di final dan tanpa Nadal di final membuat perbedaan besar," kata Djokovic, yang kalah tiga kali dari Nadal di Roma termasuk musim lalu, seperti dikutip AFP Senin WIB.
Petenis Serbia pemenang empat kali Italian Open ini akan menghadapi petenis Argentina Diego Schwartzman pada final ke-10nya di tanah liat Foro Italico, setelah mengalahkan petenis Norwegia Casper Ruud 7-5, 6-3 pada semifinal Minggu.
Baca juga: Djokovic selangkah lagi juarai Italian Open 2020
Lawan Djokovic di final, Unggulan delapan Schwartzman, menang atas petenis Kanada Denis Shapovalov 6-4, 5-7, 7-6 (7/4) di semifinal, sehari setelah menyingkirkan Nadal di perempat final.
“Sebagian besar final yang saya capai di event-event besar di lapangan tanah liat saya bermain melawan Rafa. Jadi akan aneh tidak menghadapinya," katanya.
Petenis Serbia itu memenangi keempat pertemuan sebelumnya melawan Schwartzman, tetapi Nadal, sebelum kalah di Roma, pun telah mengalahkan pemain Argentina itu dalam sembilan pertemuan mereka sebelumnya.
"Saya tidak akan meremehkan siapa pun yang melangkah di lapangan melawan saya besok," kata pria Serbia berusia 33 tahun itu.
"Dia sangat mengesankan. Dan itu membuktikan bahwa segalanya mungkin, bahkan yang mungkin merupakan tantangan terberat adalah melawan Nadal di lapangan tanah liat. Tapi dia berhasil menang dalam straight set, jadi itu membuktikan kualitasnya," kata Djokovic tentang lawannya di final.
Baca juga: Nadal fokus ke Roland Garros usai gagal ke semi final Italian Open
Djokovic akan berupaya untuk membuat rekor gelar Masters ke-36 pada final tersebut, saat ini ia mencatat 35 gelar tingkat master, sama dengan yang diraih Nadal.
Sementara Untuk Schwartzman yang saat ini berperingkat 15, gelar juara di Roma akan membawanya menembus peringkat sepuluh besar dunia.
"Saya punya dua mimpi, Anda tahu, besok. Satu, memenangi turnamen seperti ini. Dan yang kedua, jadilah 10 besar. Keduanya besok ada di lapangan melawan Novak," kata pria berusia 28 tahun dari Buenos Aires itu.
"Saya tahu ini sangat sulit. Saya perlu bermain lebih dari 100%. Saya tidak ingin mengatakan tidak mungkin, karena itu bukan tidak mungkin. Aku tahu bisa mengalahkannya," pungkas Schwartzman.
Baca juga: Djokovic sambut baik rencana kehadiran penonton di Italian Open
"Tentu saja, Anda tahu, dengan Nadal di final dan tanpa Nadal di final membuat perbedaan besar," kata Djokovic, yang kalah tiga kali dari Nadal di Roma termasuk musim lalu, seperti dikutip AFP Senin WIB.
Petenis Serbia pemenang empat kali Italian Open ini akan menghadapi petenis Argentina Diego Schwartzman pada final ke-10nya di tanah liat Foro Italico, setelah mengalahkan petenis Norwegia Casper Ruud 7-5, 6-3 pada semifinal Minggu.
Baca juga: Djokovic selangkah lagi juarai Italian Open 2020
Lawan Djokovic di final, Unggulan delapan Schwartzman, menang atas petenis Kanada Denis Shapovalov 6-4, 5-7, 7-6 (7/4) di semifinal, sehari setelah menyingkirkan Nadal di perempat final.
“Sebagian besar final yang saya capai di event-event besar di lapangan tanah liat saya bermain melawan Rafa. Jadi akan aneh tidak menghadapinya," katanya.
Petenis Serbia itu memenangi keempat pertemuan sebelumnya melawan Schwartzman, tetapi Nadal, sebelum kalah di Roma, pun telah mengalahkan pemain Argentina itu dalam sembilan pertemuan mereka sebelumnya.
"Saya tidak akan meremehkan siapa pun yang melangkah di lapangan melawan saya besok," kata pria Serbia berusia 33 tahun itu.
"Dia sangat mengesankan. Dan itu membuktikan bahwa segalanya mungkin, bahkan yang mungkin merupakan tantangan terberat adalah melawan Nadal di lapangan tanah liat. Tapi dia berhasil menang dalam straight set, jadi itu membuktikan kualitasnya," kata Djokovic tentang lawannya di final.
Baca juga: Nadal fokus ke Roland Garros usai gagal ke semi final Italian Open
Djokovic akan berupaya untuk membuat rekor gelar Masters ke-36 pada final tersebut, saat ini ia mencatat 35 gelar tingkat master, sama dengan yang diraih Nadal.
Sementara Untuk Schwartzman yang saat ini berperingkat 15, gelar juara di Roma akan membawanya menembus peringkat sepuluh besar dunia.
"Saya punya dua mimpi, Anda tahu, besok. Satu, memenangi turnamen seperti ini. Dan yang kedua, jadilah 10 besar. Keduanya besok ada di lapangan melawan Novak," kata pria berusia 28 tahun dari Buenos Aires itu.
"Saya tahu ini sangat sulit. Saya perlu bermain lebih dari 100%. Saya tidak ingin mengatakan tidak mungkin, karena itu bukan tidak mungkin. Aku tahu bisa mengalahkannya," pungkas Schwartzman.
Baca juga: Djokovic sambut baik rencana kehadiran penonton di Italian Open
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: