Anti Hoax
200 orang di apartemen Rusia meninggal karena COVID-19? Ini penjelasannya
20 September 2020 18:12 WIB
Orang-orang mengikuti tanda-tanda jarak sosial ketika mereka berbaris untuk memasuki toko perangkat keras pada hari pertama pembukaan kembali setelah pemerintah setempat melonggarkan pembatasan penguncian di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Kaliningrad, Russia (29/4/2020). ANTARA/REUTERS/Vitaly Nevar/aa.
Jakarta (ANTARA/JACX) - Beredar sebuah video yang diduga menampilkan proses penurunan jenazah dari lantai atas sebuah apartemen di Rusia.
Gumpalan plastik hitam berbentuk mirip badan manusia, dalam video dengan durasi 22 detik itu, diturunkan menggunakan tali dan terlihat dikumpulkan, lalu ditumpuk dalam sebuah truk.
Cuplikan gambar yang berasal dari pemilik akun TikTok @adrialclear tersebut, hingga kini telah tersebar di sejumlah jejaring media sosial serta menjadi pesan berantai yang beredar melalui aplikasi WhatsApp, termasuk pengguna di Indonesia.
Peredaran video itu juga turut disertai narasi sebagai berikut:
"di Rusia satu apartemen mati semua 200 orang krn covid. Mayat2 diturunkan dgn kstrol, direnteng 10 mayat sekali turun. Ngeri".
Lantas, benarkah video itu menampilkan jenazah-jenazah yang meninggal di apartemen Rusia karena COVID-19?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, gumpalan yang dibalut plastik hitam dan mirip dengan tubuh manusia itu bukanlah korban COVID-19 di Rusia. Itu adalah manekin yang merupakan properti video klip terbaru penyanyi musik rap asal Rusia, Husky.
Fakta tersebut diungkapkan Flow, media daring Rusia, dalam laporannya berjudul "In Moscow, they noticed a chain of bags with bodies-they turned out to be props of the Husky video", dipublikasikan pada 4 September 2020.
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, salah satu lembaga pemeriksa fakta, dalam laporannya pada 19 September 2020, memaparkan manekin-manekin itu dibuat di gedung Institut Penelitian Klinis Regional Moskow (MONIKI), Rusia.
Menurut sekretaris pers institut tersebut, barang-barang itu diperlukan untuk video baru Husky “tentang yang baik dan terang, tentang bagaimana pada akhirnya kebaikan menang atas kejahatan”, sebagaimana mengacu pada laporan Mafindo.
Klaim: 200 orang di apartemen Rusia meninggal karena COVID-19
Rating: Salah/Disinformasi
Baca juga: Campuran air kelapa, jeruk nipis, dan garam dapat obati COVID-19? Ini faktanya
Baca juga: Cek Fakta: Majalah Italia pada 1962 telah memprediksi kehidupan saat pandemi COVID-19?
Gumpalan plastik hitam berbentuk mirip badan manusia, dalam video dengan durasi 22 detik itu, diturunkan menggunakan tali dan terlihat dikumpulkan, lalu ditumpuk dalam sebuah truk.
Cuplikan gambar yang berasal dari pemilik akun TikTok @adrialclear tersebut, hingga kini telah tersebar di sejumlah jejaring media sosial serta menjadi pesan berantai yang beredar melalui aplikasi WhatsApp, termasuk pengguna di Indonesia.
Peredaran video itu juga turut disertai narasi sebagai berikut:
"di Rusia satu apartemen mati semua 200 orang krn covid. Mayat2 diturunkan dgn kstrol, direnteng 10 mayat sekali turun. Ngeri".
Lantas, benarkah video itu menampilkan jenazah-jenazah yang meninggal di apartemen Rusia karena COVID-19?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, gumpalan yang dibalut plastik hitam dan mirip dengan tubuh manusia itu bukanlah korban COVID-19 di Rusia. Itu adalah manekin yang merupakan properti video klip terbaru penyanyi musik rap asal Rusia, Husky.
Fakta tersebut diungkapkan Flow, media daring Rusia, dalam laporannya berjudul "In Moscow, they noticed a chain of bags with bodies-they turned out to be props of the Husky video", dipublikasikan pada 4 September 2020.
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, salah satu lembaga pemeriksa fakta, dalam laporannya pada 19 September 2020, memaparkan manekin-manekin itu dibuat di gedung Institut Penelitian Klinis Regional Moskow (MONIKI), Rusia.
Menurut sekretaris pers institut tersebut, barang-barang itu diperlukan untuk video baru Husky “tentang yang baik dan terang, tentang bagaimana pada akhirnya kebaikan menang atas kejahatan”, sebagaimana mengacu pada laporan Mafindo.
Klaim: 200 orang di apartemen Rusia meninggal karena COVID-19
Rating: Salah/Disinformasi
Baca juga: Campuran air kelapa, jeruk nipis, dan garam dapat obati COVID-19? Ini faktanya
Baca juga: Cek Fakta: Majalah Italia pada 1962 telah memprediksi kehidupan saat pandemi COVID-19?
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: