Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah anggota Panita Angket kasus Bank Century DPR RI mendatangi Kementerian Keuangan untuk melakukan rekonstruksi kejadian yang berlangsung pada 20-21 November 2008 mengenai rapat KSSK.

"Maksud kedatangan kami selain untuk melakukan rekonstruksi (reka adegan) juga untuk mengkonfrontasi data-data yang sudah kita peroleh selama pemeriksaan dan investigasi Bank Century," ujar Ketua Panitia Angket Idrus Marham di Gedung Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat.

Idrus datang ditemani oleh anggota panitia angket lain seperti Romahurmuzy dari Fraksi PPP, Maruarar Sirait dari Fraksi PDI-P dan Mohammad Toha dari Fraksi PKB.

Sedangkan perwakilan dari Kementerian Keuangan yang menyambut kedatangan anggota panitia angket adalah Sekjen Mulia Nasution, Staf Khusus Menteri Keuangan dan mantan Sekretaris KSSK Raden Pardede, Ditjen Kekayaan Negara Hadiyanto serta staf dari Biro Hukum Kemkeu.

Menteri Keuangan dan mantan Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati tidak hadir dalam pertemuan tersebut karena sedang melaksanakan ibadah umroh bersama keluarga.

"Ibu Sri Mulyani sedang melakukan Umrah dan baru kembali Senin nanti," ujar Mulia Nasution.

Pertemuan tersebut diawali oleh diskusi antar anggota panitia angket dengan staf Kemkeu mengenai situasi yang terjadi menjelang pengambilan keputusan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik pada 20-21 November 2008.

Mantan Sekretaris KSSK Raden Pardede juga menjelaskan mengenai kehadiran mantan pemilik Bank Century Robert Tantular.

"Kita tidak tahu Robert Tantular disuruh kemari karena kami berada di lantai tiga dan dia berada di lantai dua, disitulah dia menunggu sampai pagi," ujarnya.

Ia menjelaskan kejadian seputar rapat KSSK pada 20-21 November 2008 dan mengungkapkan KSSK sempat melakukan verifikasi terhadap dokumen BI menyangkut adanya perbedaan jumlah dana yang dibutuhkan Bank Century untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan FPJP.

"Pada perhitungan awal untuk mendapatkan CAR 8 persen adalah Rp1,77 triliun namun di lampiran selanjutnya kita melihat membutuhkan dana Rp632 miliar, kita melihat depan dan belakang kok tidak cocok, jadi kita kembalikan lagi," ujarnya.

Dan sebelum rapat kembali dimulai, Raden menambahkan, KSSK sempat meminta adanya perbaikan data oleh Bank Indonesia (BI) dan kemudian BI memperbaiki lampiran tersebut untuk kemudian diparaf oleh Halim Alamsyah dan Muliaman Hadad sebelum ditandatangani oleh Gubernur BI.

"BI memperbaiki laporan tersebut di ruang sebelah dan setelah kita lihat sudah memenuhi kaedah rapat maka kita serah terimakan. Itu kita lakukan pada tanggal 21 (November)," ujarnya.

Setelah pertemuan berakhir, Anggota Panitia Angket diantar oleh staf Kementerian Keuangan untuk melihat-lihat Ruang Mezazine di lantai dua (tempat Robert Tantular menunggu) dan Ruangan Menteri Keuangan (Tempat Rapat KSSK berlangsung, Tempat Persiapan rapat dan Tempat BI memperbaiki laporan).

Menurut rencana, anggota Panitia Angket, pada hari Senin, akan kembali melakukan kunjungan ke Bank Mutiara di Senayan dan bertemu para Nasabah di Ciputat, Tangerang.

Pada saat yang sama, anggota panitia angket juga melakukan kunjungan ke lima kota besar. Selain di Jakarta, mereka berada di Makassar, Medan, Denpasar dan Surabaya untuk melacak aliran dana talangan Bank Century. (S034/A038)