New York (ANTARA News/Reuters) - Harga minyak naik di atas 74 dolar AS per barel pada Rabu waktu setempat, setelah Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menaikkan prediksi untuk permintaan dan harga minyak mentah tahun ini.

Minyak membalikkan penurunan sebelumnya setelah dolar AS naik terhadap mata uang lainnya dan pasar ekuitas turun. Sebuah penguatan dolar dapat membuat minyak, yang dihargakan dalam dolar, kurang menarik investor.

Kontrak berjangka New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Maret berakhir 77 sen lebih tinggi pada

74,52 dolar per barel, menutup tiga hari kenaikan minyak yang telah naik 4,7 persen. Harga minyak telah jatuh di pagi hari, merosot serendah 72,60 dolar per barel.

Sementara minyak mentah berjangka jenis Brent North Sea, naik 41 sen menjadi 72,56 dolar per barel.

EIA pada Rabu memproyeksikan permintaan minyak dunia meningkat 1,2 juta barel per hari pada tahun 2010 dari tahun sebelumnya, menaikkan perkiraan 120.000 barel per hari dari sebelumnya. Badan itu juga memperkirakan harga minyak akan rata-rata 81 dolar per barel pada semester kedua tahun ini, naik 9 persen dari tingkat saat ini.

"Sebuah pemulihan ekonomi dan lebih ketatnya pasokan akan membantu harga minyak, meskipun kita belum melihat pasokan berhenti," kata Gene McGillian dari Tradition Energy di Stamford,

Connecticut. "Setelah aksi jual pekan lalu, harga minyak sekarang bertahan."

Proyeksi permintaan EIA berlawanan dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang pada Rabu memangkas estimasi permintaan 2010 mengutip lambatnya langkah pemulihan ekonomi dunia.

Dolar mengupas beberapa kenaikannya terhadap euro setelah laporan Eropa memberikan kesan rencana penyelamatan utang Yunani sedang dalam proses.

Sebuah bailout Yunani bisa meringankan kegelisahan tentang kesehatan fiskal ekonomi Eropa, mendorong permintaan atas aset berisiko seperti minyak, kata para analis.

"Berita yang besar ekonomi Eropa telah memutuskan untuk membantu Yunani dan mungkin perekonomian perangkat lain dalam zona euro membuat aset berisiko bullish," kata Brad Samples, seorang analis pada Summit Energy di Louisville, Kentucky.

Harga minyak berada di bawah tekanan setelah Rabu sebelumnya American Petroleum Institute kelompok industri pada Selasa melaporkan peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah AS pekan lalu.

Stok minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, meningkat 7,2 juta barel menjadi 337,6 juta barel dalam seminggu hingga 5 Februari, kata API.

Kenaikan persediaan minyak mentah melebihi perkiraan analis untuk naik 1,5 juta barel. Stok resmi dari EIA, biasanya dirilis Rabu, telah ditunda sampai Jumat, karena kantor-kantor pemerintah AS ditutup akibat badai salju. (A026/K004)