Tambah tiga, satu wafat, positif COVID-19 di Pasaman Barat naik 47
18 September 2020 17:30 WIB
Bupati Pasaman Barat, Sumbar Yulianto didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edi Busti dan Juru Bicara COVID-19 Gina Alecia saat memberikan keterangan penambahan kasus positif COVID-19, Jumat (18/9/2020) di Simpang Empat. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkab Pasaman Barat)
Simpang Empat, Sumbar (ANTARA) - Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) Yulianto menyatakan kasus positif COVID-19 di daerah itu bertambah tiga orang sehingga jumlah totalnya naik 47 kasus, satu di antaranya meninggal dunia.
"Satu orang meninggal dunia atas nama ES (57) laki-laki warga Kajai Kecamatan Talamau dan dua orang petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) suami istri yakni ZA (45) dan YF (43) yang merupakan warga Tempurung Kinali ," katanya didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edi Busti dan Juru Bicara COVID-19 Gina Alecia di Simpang Empat, Ibu Kota Kabupaten Pasaman Barat, Jumat.
Ia mengatakan satu orang yang meninggal dunia itu merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Yarsi Ibnu Sina ke Rumah Sakit Pariaman.
"Pasien masuk Rumah Sakit Yarsi pada Selasa (15/9) 2020 dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Pariaman dan meninggal pada Rabu (16/9)," katanya.
Ia menyebutkan pasien saat dirujuk ke Rumah Sakit Pariaman memiliki gejala sakit nyeri dada dan sesak napas dan dicurigai kontak dengan pelaku perjalanan.
"Pasien meninggal dunia pada Rabu (16/9) dan dimakamkan di kampungnya Kajai, Kecamatan Talamau dengan protokol kesehatan karena telah dicurigai positif COVID-19 meskipun hasil tes usap pada Jumat (18/9)," katanya.
Sementara itu dua orang yang positif itu merupakan petugas kesehatan pada RSUD Pasaman Barat. Mereka dites usap pada Senin (14/9) dan hasilnya baru diketahui positif hari ini.
"Kedua pasien merupakan pelaku perjalalanan dari Kota Padang. Terhadap keduanya sedang diperiksa kesehatannya di RSUD Pasaman Barat apakah diisolasi di rumah sakit atau Balai Diklat Talu," katanya.
Pihaknya telah melakukan pelacakan atau tracing terhadap warga yang kontak dengan ketiga pasien.
Hingga Jumat (18/9) sore, sekitar 30 orang diperoleh pernah kontak dengan ketiga pasien. Mereka akan dilakukan tes usap atau swap test secepatnya.
"Dengan bertambahnya kasus positif di Pasaman Barat maka hingga Jumat ini jumlah kasus positif berjumlah 47 orang. Dari 47 itu, dua orang meninggal dunia, 31 orang sembuh dan 14 masih positif," katanya.
Ia mengajak masyarakat tetap tenang dan mohon dukungan seluruh masyarakat untuk selalu bekerjasama membasmi penyebaran COVID-19 di Pasaman Barat.
"Kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan COVID-19 seperti rajin mencuci tangan dengan air mengalir, selalu memakai masker, menjaga jarak serta menjauhi kerumunan," demikian Yulianto.
Baca juga: Pasaman Barat kaji belajar di sekolah setelah 2 ASN positif corona
Baca juga: Ada yang positif, pegawai Lapas Terbuka Pasaman-Sumbar tetap bekerja
Baca juga: Seorang relawan gugus tugas Sumbar asal Pasaman Barat positif COVID-19
Baca juga: Gugus Tugas: Satu PDP COVID-19 Pasaman Barat meninggal di RSUP Padang
"Satu orang meninggal dunia atas nama ES (57) laki-laki warga Kajai Kecamatan Talamau dan dua orang petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) suami istri yakni ZA (45) dan YF (43) yang merupakan warga Tempurung Kinali ," katanya didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edi Busti dan Juru Bicara COVID-19 Gina Alecia di Simpang Empat, Ibu Kota Kabupaten Pasaman Barat, Jumat.
Ia mengatakan satu orang yang meninggal dunia itu merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Yarsi Ibnu Sina ke Rumah Sakit Pariaman.
"Pasien masuk Rumah Sakit Yarsi pada Selasa (15/9) 2020 dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Pariaman dan meninggal pada Rabu (16/9)," katanya.
Ia menyebutkan pasien saat dirujuk ke Rumah Sakit Pariaman memiliki gejala sakit nyeri dada dan sesak napas dan dicurigai kontak dengan pelaku perjalanan.
"Pasien meninggal dunia pada Rabu (16/9) dan dimakamkan di kampungnya Kajai, Kecamatan Talamau dengan protokol kesehatan karena telah dicurigai positif COVID-19 meskipun hasil tes usap pada Jumat (18/9)," katanya.
Sementara itu dua orang yang positif itu merupakan petugas kesehatan pada RSUD Pasaman Barat. Mereka dites usap pada Senin (14/9) dan hasilnya baru diketahui positif hari ini.
"Kedua pasien merupakan pelaku perjalalanan dari Kota Padang. Terhadap keduanya sedang diperiksa kesehatannya di RSUD Pasaman Barat apakah diisolasi di rumah sakit atau Balai Diklat Talu," katanya.
Pihaknya telah melakukan pelacakan atau tracing terhadap warga yang kontak dengan ketiga pasien.
Hingga Jumat (18/9) sore, sekitar 30 orang diperoleh pernah kontak dengan ketiga pasien. Mereka akan dilakukan tes usap atau swap test secepatnya.
"Dengan bertambahnya kasus positif di Pasaman Barat maka hingga Jumat ini jumlah kasus positif berjumlah 47 orang. Dari 47 itu, dua orang meninggal dunia, 31 orang sembuh dan 14 masih positif," katanya.
Ia mengajak masyarakat tetap tenang dan mohon dukungan seluruh masyarakat untuk selalu bekerjasama membasmi penyebaran COVID-19 di Pasaman Barat.
"Kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan COVID-19 seperti rajin mencuci tangan dengan air mengalir, selalu memakai masker, menjaga jarak serta menjauhi kerumunan," demikian Yulianto.
Baca juga: Pasaman Barat kaji belajar di sekolah setelah 2 ASN positif corona
Baca juga: Ada yang positif, pegawai Lapas Terbuka Pasaman-Sumbar tetap bekerja
Baca juga: Seorang relawan gugus tugas Sumbar asal Pasaman Barat positif COVID-19
Baca juga: Gugus Tugas: Satu PDP COVID-19 Pasaman Barat meninggal di RSUP Padang
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: