Jakarta (ANTARA) - Produser Base Entertainment Shanty Harmain mengatakan dukungan kepada industri perfilman di Indonesia haruslah bersifat berkelanjutan atau konsisten, sehingga industri perfilman dapat berkembang dengan baik dalam ekosistem yang kondusif.

"Tidak hanya bentukannya, hanya satu bantuan bisa banyak bentuk, tapi harus konsisten," kata Shanty dalam acara Podcast Antara tentang Produksi dan Distribusi Film saat Pandemi secara virtual di Jakarta, Jumat.

Ekosistem perfilman di Indonesia harus dibangun dengan kuat dan konsisten, sehingga industri perfilman dapat semakin berkembang dan film-film Indonesia semakin dikenal di luar negeri.

Baca juga: Pandemi COVID-19 guncang industri film Indonesia, sebut produser

Baca juga: Industri film Indonesia perlu regenerasi penulis skenario


Dia berharap berbagai dukungan dari pemerintah Indonesia terhadap industri perfilman Tanah Air dapat bersifat kontinu.

Shanty mengatakan berkembangnya industri perfilman Korea saat ini adalah hasil yang dibangun bersama-sama dan berkelanjutan selama hampir 30 tahun oleh seluruh pemangku kepentingan di negara itu.

"Sebagai pembuat film yang sudah terekspos dengan sinema Korea dari awal 2000-an, apa yang dilihat sekarang tidak dibikin kemarin. Itu adalah hasil dibangun bersama oleh para 'stakeholder' (pemangku kepentingan) perfilman dan televisi Korea selama hampir 30 tahun," ujarnya.

Shanty menuturkan pemerintah Korea juga mendukung pengembangan industri perfilman.

Pembangunan kapasitas pelaku industri perfilman juga diperhatikan, termasuk pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia terampil di bidang perfilman. Industri perfilman juga didesain dan diproyeksikan untuk berkembang dengan baik.

"Mereka membangun industri, pemerintahnya sangat sadar dan sudah dipikirkan bahwa mereka akan investasi di ekonomi kreatif terutama di filmnya," tutur Shanty.

Baca juga: Kemenparekraf garap protokol agar industri film tetap berjalan

Baca juga: Industri film diyakini akan bangkit pasca-pandemi COVID-19


Dalam konteks Korea, dukungan yang diberikan bukan hanya terkait pendanaan, tapi juga hal lain yang membantu pengembangan industri perfilman, seperti keringanan pajak, investasi, sekolah yang diberikan insentif untuk bisa membuka program film, dan infrastruktur.

Sementara Thailand dianggap memiliki kemampuan yang bagus secara teknis di dunia perfilman dan memiliki banyak pembuat film yang bagus.

Awal mulanya, banyak produksi film dari luar negeri dan periklanan luar negeri yang dilakukan dan dibuat di Thailand. Infrastruktur yang mendukung untuk produksi film juga ada, sehingga banyak yang pergi ke Thailand termasuk tim produksi film dari China.

"Secara pengalaman, mereka tahu banyak secara teknis," ujarnya.