Tren kasus positif COVID-19 di Mataram meningkat
18 September 2020 14:54 WIB
Dokumentasi - Petugas medis mengambil sampel darah anak usia balita dalam pelayanan tes cepat COVID-19 yang digelar RS Bhayangkara Mataram di Jalan Langko, Mataram, NTB, Selasa (23/6/2020). ANTARA/Dhimas B.P./aa.
Mataram (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, tren kasus positif COVID-19, di Kota Mataram dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan.
"Meski peningkatannya tidak drastis, namun dalam sepekan ini memang terjadi penambahan kasus positif baru COVID-19 setiap hari. Biasanya kasus positif baru COVID-19, hanya 1 atau 2 kasus, tapi tadi malam terkonfirmasi 10 kasus positif baru COVID-19 dan tidak ada pasien sembuh," kata Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram sekaligus Kadinas Kominfo Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, di Mataram, Jumat.
Dengan terkonfirmasinya 10 kasus positif baru COVID-19 itu, maka berdasarkan data terakhir Tim Gugus COVID-19 Kota Mataram pada Jumat ini, pukul 12.00 Wita, tercatat kasus positif COVID-19 di Mataram sebanyak 1.133 orang.
"Dari 1.133 orang itu, 80 orang masih dalam perawatan, 971 orang dinyatakan sembuh dan 82 meninggal dunia," ujarnya.
Baca juga: Korban jiwa akibat wabah corona di Mataram mencapai 81 orang
Baca juga: Operasional DLH Mataram tetap berjalan kendati kadis positif COVID-19
Tren peningkatan kasus positif baru COVID-19 terjadi karena intensitas masyarakat saat ini yang cukup tinggi. Termasuk agenda-agenda politik yang cukup semarak.
"Agenda-agenda politik itu kemungkinan juga mempengaruhi karena banyaknya aktivitas politik yang dilaksanakan saat ini," katanya.
Di sisi lain, Swandiasa mengatakan penambahan pasien positif baru COVID-19 tersebut sudah tidak bisa dikategorikan dalam kluster, baik kluster rumah tangga maupun kluster perkantoran karena penyebaran COVID-19 sudah merata dan bervariasi serta semua berpotensi terpapar.
"Karena itu, semua masyarakat harus berpegang pada norma dasar pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker, serta menjaga jarak," ujarnya.
Sementara tim gugus tetap semangat melaksanakan upaya pencegahan di lapangan, melalui pelaksanaan kegiatan pencegahan COVID-19 berbasis lingkungan (PCBL) dan kampung sehat. Apalagi dengan telah berlakunya Perda NTB 7/2020 dan Perwal Kota Mataram 34/2020.
Tapi perlu diakui, ucapnya, bahwa dinamika di tengah masyarakat sangat dinamis sehingga membuat persoalan COVID-19 menjadi sangat fluktuatif.
"Jadi saya tidak bisa katakan tren ini akan terus naik. Tapi kita optimistis dan yakin dengan intervensi yang kita lakukan di lapangan kondisi COVID-19 bisa kembali landai," katanya.*
Baca juga: KPU diingatkan IDI tahapan pilkada Mataram pedomani protokol COVID-19
Baca juga: RSUD Mataram sediakan fasilitas live music untuk menghibur pasien
"Meski peningkatannya tidak drastis, namun dalam sepekan ini memang terjadi penambahan kasus positif baru COVID-19 setiap hari. Biasanya kasus positif baru COVID-19, hanya 1 atau 2 kasus, tapi tadi malam terkonfirmasi 10 kasus positif baru COVID-19 dan tidak ada pasien sembuh," kata Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram sekaligus Kadinas Kominfo Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, di Mataram, Jumat.
Dengan terkonfirmasinya 10 kasus positif baru COVID-19 itu, maka berdasarkan data terakhir Tim Gugus COVID-19 Kota Mataram pada Jumat ini, pukul 12.00 Wita, tercatat kasus positif COVID-19 di Mataram sebanyak 1.133 orang.
"Dari 1.133 orang itu, 80 orang masih dalam perawatan, 971 orang dinyatakan sembuh dan 82 meninggal dunia," ujarnya.
Baca juga: Korban jiwa akibat wabah corona di Mataram mencapai 81 orang
Baca juga: Operasional DLH Mataram tetap berjalan kendati kadis positif COVID-19
Tren peningkatan kasus positif baru COVID-19 terjadi karena intensitas masyarakat saat ini yang cukup tinggi. Termasuk agenda-agenda politik yang cukup semarak.
"Agenda-agenda politik itu kemungkinan juga mempengaruhi karena banyaknya aktivitas politik yang dilaksanakan saat ini," katanya.
Di sisi lain, Swandiasa mengatakan penambahan pasien positif baru COVID-19 tersebut sudah tidak bisa dikategorikan dalam kluster, baik kluster rumah tangga maupun kluster perkantoran karena penyebaran COVID-19 sudah merata dan bervariasi serta semua berpotensi terpapar.
"Karena itu, semua masyarakat harus berpegang pada norma dasar pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker, serta menjaga jarak," ujarnya.
Sementara tim gugus tetap semangat melaksanakan upaya pencegahan di lapangan, melalui pelaksanaan kegiatan pencegahan COVID-19 berbasis lingkungan (PCBL) dan kampung sehat. Apalagi dengan telah berlakunya Perda NTB 7/2020 dan Perwal Kota Mataram 34/2020.
Tapi perlu diakui, ucapnya, bahwa dinamika di tengah masyarakat sangat dinamis sehingga membuat persoalan COVID-19 menjadi sangat fluktuatif.
"Jadi saya tidak bisa katakan tren ini akan terus naik. Tapi kita optimistis dan yakin dengan intervensi yang kita lakukan di lapangan kondisi COVID-19 bisa kembali landai," katanya.*
Baca juga: KPU diingatkan IDI tahapan pilkada Mataram pedomani protokol COVID-19
Baca juga: RSUD Mataram sediakan fasilitas live music untuk menghibur pasien
Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: