Palembang (ANTARA) - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Selatan didorong untuk memanfaatkan perdagangan elektronik (e-commerce) sebagai sarana pemasaran agar mampu bertahan selama masa pandemi COVID-19.

Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Sumatera Selatan Musiawati di Palembang, Jumat, mengatakan berdasarkan hasil survei, UMKM yang eksis dan mampu beradaptasi pada masa pandemi adalah mereka yang terhubung dengan market place atau e-commerce.

“Oleh karena itu kami terus berupaya mendorong pelaku UKM agar masuk ke pasar e-commerce agar tetap eksis usahanya,” katanya saat acara Pelatihan Vocational Berbasis Ecommerce bagi UMKM Bidang Fashion.

Baca juga: Kemenparekraf ajak UMKM masuk pasar modal, untuk alternatif pembiayaan

Musiawati mengatakan pemerintah provinsi pun bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM menggelar pelatihan vokasi berbasis e-commerce untuk 100 pelaku UKM di provinsi itu.

Dalam pelatihan tersebut, kata dia, pelaku usaha diharapkan bisa mendapatkan strategi untuk beradaptasi pada masa pandemi.

Musiawati menambahkan pemerintah sebetulnya telah memberikan banyak dukungan untuk UMKM agar bisa bertahan.

Baca juga: Kemenkop UKM-BKPM teken MoU kembangkan koperasi dan UMKM

Salah satunya, melalui bantuan langsung tunai (BLT) untuk para pelaku UMKM yang terkena dampak COVID-19 senilai total Rp2,4 juta.

“Memang pendaftaran bantuan tersebut telah ditutup pada 10 September 2020, namun bagi pelaku UMKM yang belum mendaftar karena ketinggalan informasi bisa langsung mendatangi kantor perwakilan UMKM di kabupaten/kota masing-masing untuk informasi lebih lanjut,” kata dia.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan perlu memperhatikan dan memberdayakan Usaha Kecil Menengah demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga: Merek lokal laris, UMKM didorong manfaatkan platform digital

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hari Widodo mengatakan sejauh ini BI sudah memetakan sektor bisnis yang masih bisa tumbuh di tengah pandemi COVID-19.

Sektor itu di antaranya, sektor transportasi melalui penggunaan uang elektronik mengingat Sumatera Selatan memiliki LRT, sektor pariwisata melalui bisnis online tiket dan sektor perdagangan ritel melalui penggunaan layanan transaksi digital.

Selain itu, BI juga mendorong kalangan perbankan untuk menggarap sektor UMKM dan keuangan syariah.

“Tinggal lagi bagaimana mendorong UMKM untuk mengakses layanan perbankan digital di tengah pandemi ini,” kata dia.