Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat menggunakan disinfektan sebanyak 1.500 liter untuk Kantor Wali Kota Jakarta Barat, usai tutup akibat adanya pegawai yang terpapar Covid-19.

"Dalam penyemprotan disinfektan kali ini kami gunakan 1.500 liter cairan disinfektan," ujar staf Kominfo PMI Jakarta Barat Ade Orba di Jakarta, Jumat.

PMI Jakarta Barat mengerahkan 11 personel untuk melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh kawasan Gedung A dan Gedung B, yang menjadi wilayah perkantoran dan pelayanan publik.

Para petugas penyemprot menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, bertugas di setiap satu lantai gedung.

Sebanyak dua mobil dan empat drum besar cairan disinfektan digunakan dalam penyemprotan tersebut.

Sebelumnya, Kantor Wali Kota Jakarta Barat ditutup mulai Jumat (18/9) hingga Ahad (20/9) untuk penyemprotan disinfektan seluruh kawasan perkantoran tersebut.

"Senin (21/9) aktif kembali mengikuti protokol kesehatan," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Yani mengungkapkan pegawai yang bekerja di Gedung A dan B akan bekerja dari rumah (WFH) sesuai aturan dalam Surat Edaran Wali Kota Jakarta Barat Nomor 24/SE/2020.

Temuan positif COVID-19 di lingkungan Kantor Wali Kota berasal dari satu pegawai Suku Dinas Pemuda dan Olahraga dan tiga pegawai yang bertugas di GOR Cendrawasih.

Selama penutupan, warga yang membutuhkan layanan perizinan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) disarankan mengurus secara
daring melalui pelayanan.jakarta.go.id.

Baca juga: Mulai besok, Kantor Wali Kota Jakarta Barat ditutup
Baca juga: Empat pegawai di Kantor Wali Kota Jakbar positif COVID-19