Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menyampaikan nama calon Gubernur Bank Indonesia pada DPR setelah kosong selama hampir satu tahun, saat Boediono maju menjadi Wakil Presiden.

Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Istana Kepresidenan Jakarta Rabu siang mengatakan saat ini sedang proses finalisasi untuk pengajuan nama tersebut. "Yang jelas sekarang sedang difinalisasi. Artinya sedang dipertimbangkan masak-masak," katanya. .

Julian menambahkan, posisi Gubernur Bank Sentral dipandang sangat penting, karenanya perlu pertimbangan masak untuk hal itu.

"Penting tapi jauh lebih penting untuk memutuskan, ini kan sudah setahun, setelah ada hasil dari finalisasi, tentu akan dikirim surat ke DPR. Karena pemerintah memandang urgent maka betul-betul harus ditelaah," katanya.

Ketika ditanya apakah Presiden Yudhoyono nyaman dengan peran Darmin Nasution sebagai pejabat sementara Gubernur Bank Indonesia, Julian tidak berkomentar tentang hal itu.

Ia menjelaskan, secara detail tentang calon gubernur Bank Indonesia, Menko Perekonomian yang akan menjelaskan.

Sebelumnya, anggota Komisi XI DPR RI dari PDI Perjuangan (PDIP) Arif Budimanta meminta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera mengajukan calon gubernur Bank Indonesia agar stabilitas moneter dan perbankan di Indonesia semakin terjaga.

"Sudah hampir satu tahun (jabatan gubernur BI kosong). Persoalan jabatan Gubernur BI sangat serius untuk menjaga stabilitas," kata Arif Budimanta.

Menurut Arif, sedikitnya ada tiga kriteria yang dimiliki calon gubernur BI, yakni memiliki pengetahuan tentang fiskal dan moneter, punya rekam jejak yang baik dan integritas teruji.

Arif menekankan bahwa penting calon gubernur BI memiliki pengetahuan moneter dan mampu melakukan analisis- analisis yang baik serta bekerja ekstra.

"Atas dasar itu, yang penting juga dalam memberantas korupsi maka perlu orang yang mempunyai komitmen, mau bekerja ekstra keras, dan memahami moneter," katanya.(P008/A024)