Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono dijadwalkan menerima pendiri Open Society Institute George Soros, di Istana Wapres, Jakarta, Rabu. "Kunjungan kehormatan itu merupakan kunjungan awal serangkaian kunjungannya ke Indonesia tahun ini," kata juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat.

Ia mengatakan tidak ada agenda khusus dalam kedatangan Soros ini. "Hanya courtesy call (kunjungan ramah-tamah) saja. Tidak ada agenda khusus," kata Yopie.

Selain dikenal sebagai filantropis, Soros dikenal juga sebagai pelaku spekulan yang menyimpan dan menjual mata uang. Pada 1982, dalam waktu singkat Soros berhasil meraup keuntungan 1,2 milyar dolar dalam perdagangan mata uang Poundsterling.

Saat itu Soros mendapat julukan "Pria Yang Menghancurkan Pound" (The Man Who Broke the Pound). Soros juga dianggap bertanggung jawab terhadap krisis yang melanda Asia pada 1997.

Salah satu tudingan disampaikan Perdana Menteri Malaysia saat itu, Mahathir Muhammad. Namun, kini Soros lebih dikenal sebagai filantropis, terutama setelah mendirikan Open Society Intitute (OSI).

OSI didirikan Soros dengan tujuan membangun toleransi dan demokrasi, dengan melakukan pendekatan kepada Pemerintahan suatu negara untuk lebih transparan dalam kebijakannya. (*)