Mataram (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat kini sudah menembus angka 3.026 orang.
"Hari ini terdapat adanya tambahan 20 kasus baru terkonfirmasi positif, 11 tambahan sembuh baru, dan dua kasus kematian baru, sehingga jumlah pasien positif COVID-19 di NTB sampai dengan saat ini sebanyak 3.026 orang, dengan perincian 2.399 orang sudah sembuh, 179 meninggal dunia, serta 448 orang masih positif," kata Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB HL Gita Ariadi di Mataram, Kamis.
Gita mengungkapkan, dari 10 kabupaten kota, jumlah kasus terbanyak masih di tempati Kota Mataram sebanyak 1.167 kasus dengan perincian 836 orang sudah sembuh, 23 orang meninggal dunia, dan 206 masih diisolasi. Menyusul Kabupaten Lombok Barat sebanyak 641 kasus dengan perincian 472 orang sudah sembuh, 48 orang meninggal dunia dan 121 orang masih diisolasi.
Baca juga: Pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kota Sorong jadi 552 orang
Selanjutnya Kabupaten Lombok Timur sebanyak 368 kasus dengan rincian 314 orang sembuh, 16 orang meninggal dunia, dan 38 orang masih diisolasi. Setelah itu, Kabupaten Lombok Tengah dengan 219 kasus, 190 sembuh, meninggal dunia 12 orang dan masih diisolasi 17 orang. Kemudian Kabupaten Sumbawa dengan 203 kasus, 185 sembuh, meninggal dunia 9 orang dan masih diisolasi juga 9 orang.
Kabupaten Lombok Utara sebanyak 104 kasus dengan rincian sembuh 96 orang, meninggal 4 orang, dan isolasi juga 4 orang. Kota Bima sebanyak 99 orang, sembuh 86 orang, masih diisolasi 12 orang dan 1 orang meninggal dunia. Dompu 72 kasus, meninggal 2 orang, sudah sembuh 58 orang dan masih diisolasi 12 orang. Kabupaten Bima 49 kasus, sembuh 40 orang, meninggal 2 orang dan 7 orang masih diisolasi. Sumbawa Barat 36 kasus, 32 orang sembuh, meninggal dunia 2 orang dan masih diisolasi 2 orang.
"Selain itu terdapat 5 orang warga negara asing (WNA) dengan rincian 4 orang sembuh dan 1 orang masih diisolasi.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Lampung bertambah 21
Sekretaris Daerah (Sekda) NTB ini, menegaskan untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.
"Diharapkan juga kepada petugas kesehatan di kabupaten/kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat COVID-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus COVID-19," ujar Gita.
Sementara itu, jumlah kasus suspek di NTB sebanyak 11.311 orang dengan perincian 417 orang (4 persen) masih dalam isolasi, 109 orang (1 persen) masih berstatus probable, 10.785 orang (95 persen) sudah discarded. Jumlah kontak erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19, namun tanpa gejala sebanyak 22.734 orang, terdiri dari 1.610 orang (7 persen) masih dalam karantina dan 21.124 orang (93 persen) selesai karantina.
Sedangkan Pelaku Perjalanan yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit COVID-19 sebanyak 75.837 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 962 orang (1 persen), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 74.875 orang (99 persen).
"Dengan bertambahnya jumlah kematian akibat COVID-19, di imbau kepada seluruh warga NTB agar senantiasa tetap waspada serta patuh dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19. Jika mengalami keluhan terkait kesehatan diharap untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Jangan takut memeriksakan diri. Dengan jujur dan sesegera mungkin memeriksakan diri maka tindakan medis yang tepat dapat lebih cepat diberikan, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit yang lebih berat dan bisa lekas sembuh," katanya.
Baca juga: Pasien COVID-19 di Bantul yang sembuh bertambah 11 orang
Baca juga: 1.350 pasien COVID-19 di Sultra dinyatakan sembuh
Baca juga: Satgas: Publik harus tahu pejabat negara yang positif COVID-19
Kasus COVID-19 di NTB tembus 3.026 orang
17 September 2020 22:38 WIB
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB HL Gita Ariadi. (ANTARA/Nur Imansyah).
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: