Jakarta (ANTARA) - Mandat misi bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) telah diperpanjang untuk setahun ke depan melalui resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB 2543 yang disahkan secara konsensus pada 15 September lalu.

Resolusi tersebut disusun oleh Indonesia dan Jerman selaku co-penholder isu Afghanistan di DK PBB. Indonesia dan Jerman juga memimpin negosiasi pembahasan resolusi itu.

“Pengesahan mandat UNAMA ini terjadi pada titik yang kritis dan sangat diperlukan untuk mendukung Negosiasi Perdamaian Afghanistan yang baru saja dimulai pada Sabtu tanggal 12 September 2020 di mana Indonesia juga berpartisipasi di dalam pembukaan negosiasi tersebut,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan keterangan pers virtual, Kamis.

Baca juga: Perundingan pemerintah Aghanistan dengan Taliban dimulai di Qatar
Baca juga: Menlu AS sambut perundingan perdamaian 'bersejarah' Afghanistan


UNAMA memiliki mandat untuk mendukung pemerintah Afghanistan dalam pembangunan politik termasuk penguatan institusi pemerintahan, negosiasi perdamaian, penegakan HAM, serta perlindungan rakyat sipil khususnya anak-anak dan perempuan.

Dalam resolusi 2543 dimuat beberapa elemen baru yang secara jelas memberikan dukungan bagi Afghanistan dalam proses perdamaian dan pembangunan berkelanjutan, antara lain, menyambut baik dimulainya Afghanistan Peace Process (APP) pada 12 September 2020, dampak COVID-19 untuk Afghanistan dan peran UNAMA dalam mendukung Afghanistan di masa pandemi, serta pentingnya Afghan-led and Afghan-owned Peace Process dengan partisipasi inklusif perempuan dan kaum muda.

Retno menegaskan bahwa berhasil disahkannya resolusi 2543 mengenai perpanjangan misi UNAMA di Afghanistan merupakan salah satu bentuk perwujudan komitmen Indonesia untuk mendukung proses perdamaian di Afghanistan.

“Hal ini sejalan dengan apa yang saya sampaikan dalam pembukaan Afghanistan Peace Negotiations bahwa dunia internasional harus memberikan dukungan dan menciptakan kondisi kondusif agar negosiasi dapat berjalan lancar dengan hasil baik," kata Retno.

Untuk ikut serta dalam proses tersebut, Menlu RI telah mengirim utusan khususnya yakni Duta Besar Desra Percaya ke Doha untuk mendukung proses perdamaian Afghanistan melalui Host Country Support Group (HCSG)yang terdiri dari Qatar, Indonesia, Jerman, Norwegia, dan Uzbekistan serta kontak langsung dengan pihak-pihak terkait.

Indonesia bersama dengan anggota HCSG lainnya mendukung penuh proses damai yang dipimpin dan dimiliki Afghanistan, serta siap memberikan bantuan sesuai kesepakatan pihak-pihak terkait.

“Indonesia berharap dapat segera tercapai kesepakatan yang akan berdampak langsung kepada rakyat Afghanistan yaitu terciptanya perdamaian yang lestari di Afghanistan,” tutur Retno.

Baca juga: Perunding Afghanistan-Taliban adakan pertemuan langsung pertama
Baca juga: Menlu RI: perundingan damai awali masa depan Afghanistan yang inklusif