Jakarta (ANTARA) - Wigan Athletic kesulitan mendapatkan investor akibat pandemi COVID-19 sehingga terancam wound-up (masuk proses pembubaran usaha atau perusahaan) seperti dialami Macclesfield Town, kata salah seorang administratur klub divisi tiga itu seperti dikutip Reuters.

Macclesfield terdegradasi ke divisi empat Inggris tahun ini dan dinyatakan masuk proses wound-up atau pembubaran usaha di Pengadilan Tinggi karena utang sebesar 500.000 pound (Rp9,6 miliar).

Wigan masuk dalam pengawasan bisnis pada Juli yang kurang dari satu bulan setelah diambil alih oleh sebuah mitra yang diketuai pengusaha Hong Kong Au Yeung Wai Kay, dan harus dikurangi 12 poin yang membuat klub itu degradasi ke divisi tiga League One.

Baca juga: Bos Sheffield heran penonton dibolehkan lagi masuk stadion

Paul Stanley, Gerald Krasner dan Dean Watson dari Begbies Traynor ditunjuk sebagai administrator bersama Wigan yang pernah bercokol delapan musim di Liga Premier sebelum degradasi pada 2013 dalam tahun mereka menjuarai Piala FA.

"Pandemi sudah jelas tidak menguntungkan kami," kata Stanley kepada The Guardian. "Wigan dalam beberapa hal mirip dengan Macclesfield, Bury dan Bolton untuk perkara itu."

"Cuma mereka agak sedikit dekat kepada tim-tim besar di Manchester, dan sudah mengalami kesulitan keuangan manakala stadion mereka masih terbuka untuk penggemar."

"Macclesfield ...bisa saja terselamatkan jika ada investor membawa sekitar 150 ribu pound. Klub itu bisa terbeli pada harga sebesar itu, tetapi akhirnya tak ada yang menginginkannya."

Baca juga: Ancelotti akan beli bek baru karena Branthwaite cedera
Baca juga: Hasenhuettl gelisah Southampton tak seangker akhir musim lalu