Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial melalui Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) memberikan layanan rehabilitasi sosial kepada 62 Warga Negara Indonesia Migran (WNI-M) dari Malaysia yang mengalami pemutusan hubungan kerja sebelum mereka dipulangkan ke kampung halamannya.

"Selama di RPTC Kemensos, para WNI-M telah menjalani rehabilitasi sosial," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kemensos, Waskito Budi Kusumo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sebanyak 62 orang perempuan WNI-M tersebut merupakan rujukan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), tiba di RPTC pada Minggu (13/9).

Baca juga: Kemensos pantau penyaluran bansos beras di Purwakarta

Baca juga: Anggaran terbesar Kemensos untuk penanganan fakir miskin


Selanjutnya mereka diberikan pengarahan/kontrak sosial dan asesmen oleh pekerja sosial untuk menggali permasalahan yang dihadapinya. Pekerja sosial memberikan layanan konseling agar PM bisa mengungkapkan masalah dan keinginannya di masa depan.

Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan para pekerja sosial di RPTC, mereka menjadi pekerja migran di Malaysia melalui penyalur resmi.

Perekrutan calon pekerja migran dilakukan di sekolah-sekolah SMK terutama jurusan Tata Busana untuk disalurkan ke Pabrik Garmen Pen Apparel milik Vietnam yang berkedudukan di Sungai Penang Malaysia.

Pandemi COVID-19 menyebabkan perusahaan garmen tempat mereka bekerja mengalami kebangkrutan dan harus melakukan PHK karyawan serta merelokasi pabriknya ke Vietnam.

Baca juga: Kemensos sebut tahun 2021 penderita TBC terima PKH

Baca juga: DPR setujui Rp30,9 triliun untuk perlindungan dan jaminan sosial


Para pekerja migran merasa sedih di PHK sehingga kehilangan mata pencarian dan tidak bisa lagi membantu perekonomian keluarganya.

Waskito Budi mengatakan layanan rehabilitasi yang diberikan dalam bentuk advokasi informasi tentang migrasi yang benar sesuai prosedur resmi pemerintah, trauma healing dan terapi kelompok yang diberikan oleh pekerja sosial.

Setelah menjalani rehabilitasi sosial, mereka dipulangkan ke kampung halaman masing-masing secara serentak ke Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat pada Selasa (15/9).

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, Wisantoro menyatakan bahwa upaya pemulangan pekerja migran merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi antar lembaga pemerintah seperti Kemensos, BP2MI, Kemenlu, Kemenhub, Perum Damri, serta lembaga swadaya masyarakat.

Baca juga: Mensos minta kajian beras bansos dorong penurunan kekerdilan

Baca juga: Terkait pengetatan PSBB DKI Jakarta, Kemensos belum ambil kebijakan