Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan Indonesia harus tetap siap seandainya Piala Dunia U-20 2021 dimundurkan oleh FIFA.

"Kita sebagai tuan rumah harus siap dengan kondisi apapun," kata Zainudin dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.

Namun dia menyatakan ndonesia belum menyiapkan rencana jika berlangsung lebih lama dari yang ditetapkan. Jika benar terjadi, Zainudin yakin persiapan tidak akan menghadapi masalah.

"Tidak begitu sulit kalau mundur. Yang rumit itu kalau tiba-tiba jadwalnya maju," kata dia.

Dia menyampaikan, sampai Kamis siang ini FIFA belum menyampaikan perubahan jadwal Piala Dunia U-20 2021 yang artinya turnamen ini tetap pada 20 Mei-12 Juni 2021.

Kemungkinan mundurnya jadwal cukup terbuka mengingat mundurnya jadwal beberapa event yang menjadi ajang kualifikasi Piala Dunia U-20 karena pandemi COVID-19, salah satunya Piala Asia U-19 AFC 2020.

Baca juga: Presiden sahkan Inpres dan Keppres Piala Dunia U-20

Seharusnya kompetisi yang empat tim terbaiknya berhak maju ke Piala Dunia U-20 itu berlangsung pada 14-31 Oktober 2020 di Bahrain, tetapi dengan alasan pandemi turnamen ini dimundurkan ke awal 2021 yang tanggap pastinya belum ditetapkan oleh AFC.

"Baru Indonesia yang dipastikan menjadi peserta Piala Dunia U-20 tahun 2021. Sementara 23 tim lain masih harus menjalani kualifikasi. Yang mewakili Asia Oseania saja kita belum mengetahui negara mana. Eropa dan Amerika Latin juga kita belum tahu," kata Zainudin.

Indonesia sendiri terus mempersiapkan Piala Dunia U-20 pada 2021 meski tengah bergulat dengan pandemi COVID-19.

Pada 15 September 2020, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Instruksi Presiden dan Keputusan Presiden terkait Piala Dunia U-20 yang diharapkan bisa mempercepat kerja berbagai pihak terkait turnamen tersebut.

Timnas U-19 yang akan berlaga pada Piala Dunia U-20 tengah menjalani pemusatan latihan (TC) dan beberapa laga uji coba di Kroasia yang akan dilanjutkan ke Turki pada Oktober 2020.

Turnamen digelar di Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).

Sesuai permintaan FIFA, setiap stadion harus dilengkapi dengan lima lapangan penunjang untuk tempat berlatih tim peserta dan wasit.

Baca juga: Shin Tae-yong: laga kontra Qatar bagus untuk timnas U-19