Pasar Kalimati Karet Tengsin ditutup imbas 13 pedagang COVID-19
17 September 2020 12:05 WIB
Mobil ambulans bersiap memasuki Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Berdasarkan data pemerintah, jumlah kasus kumulatif hingga Rabu (16/9/2020) mencapai 228.993. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Pasar Kalimati yang berada di Kelurahan Karet Tengsin, Jakarta Pusat harus ditutup selama tiga hari akibat temuan 13 pedagang terpapar COVID-19. "Minggu lalu ada rapid test pedagang dan warga. Nah ada 29 orang yang reaktif, kemudian setelah swab hasilnya 25 yang positif, 13 diantaranya pedagang," kata Lurah Karet Tengsin Hari Ananda saat dikonfirmasi, Kamis.
Baca juga: Rabu (16/9), positif COVID-19 Jakarta capai 1.505 kasus
Hari mengatakan pihaknya dengan segera membawa 25 orang yang positif itu untuk menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wima Atlet.
Hari pun melakukan pencegahan berupa penutupan pasar sesuai dengan Pergub DKI 88/2020 yang di dalamnya mengatur apabila ditemukan kasus positif di sebuah gedung atau fasilitas umum seperti pasar maka perlu dilakukan penutupan selama tiga hari untuk proses sterilisasi.
Baca juga: Dino Patti Djalal terkonfirmasi positif COVID-19
"Pasar langsung ditutup tiga hari ke depan dan langsung dilakukan penyemprotan cairan disinfektan," kata Hari.
Sementara itu, untuk temuan 12 orang warga yang juga terpapar SARS-CoV-2, Hari melakukan penanganan yang serupa dengan mendisinfeksi area permukiman dari warganya yang terkonfirmasi positif COVID-19.
12 warga tersebut diketahui berasal dari RW 007 Karet Tengsin yang dalam situs corona.jakarta.go.idtermasuk ke dalam RW rawan COVID-19.
Baca juga: Anies: Pasien positif yang tolak isolasi terpusat akan dijemput aparat
"Kita ini belum bebas dari COVID-19. Saya juga gencar mengimbau warga agar mereka tidak abai menjalankan 3M," ujar Hari.
Hingga Kamis (17/9) diketahui ada sebanyak 25 RW yang termasuk zona rawan COVID-19 di Ibu Kota Jakarta, lebih dari 10 RW berada di Jakarta Pusat.
Baca juga: Rabu (16/9), positif COVID-19 Jakarta capai 1.505 kasus
Hari mengatakan pihaknya dengan segera membawa 25 orang yang positif itu untuk menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wima Atlet.
Hari pun melakukan pencegahan berupa penutupan pasar sesuai dengan Pergub DKI 88/2020 yang di dalamnya mengatur apabila ditemukan kasus positif di sebuah gedung atau fasilitas umum seperti pasar maka perlu dilakukan penutupan selama tiga hari untuk proses sterilisasi.
Baca juga: Dino Patti Djalal terkonfirmasi positif COVID-19
"Pasar langsung ditutup tiga hari ke depan dan langsung dilakukan penyemprotan cairan disinfektan," kata Hari.
Sementara itu, untuk temuan 12 orang warga yang juga terpapar SARS-CoV-2, Hari melakukan penanganan yang serupa dengan mendisinfeksi area permukiman dari warganya yang terkonfirmasi positif COVID-19.
12 warga tersebut diketahui berasal dari RW 007 Karet Tengsin yang dalam situs corona.jakarta.go.idtermasuk ke dalam RW rawan COVID-19.
Baca juga: Anies: Pasien positif yang tolak isolasi terpusat akan dijemput aparat
"Kita ini belum bebas dari COVID-19. Saya juga gencar mengimbau warga agar mereka tidak abai menjalankan 3M," ujar Hari.
Hingga Kamis (17/9) diketahui ada sebanyak 25 RW yang termasuk zona rawan COVID-19 di Ibu Kota Jakarta, lebih dari 10 RW berada di Jakarta Pusat.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: