Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan pendataan lapangan atau sensus penduduk pada malam hari untuk melengkapi cakupan pendataan.

"Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari sensus penduduk online atau dalam jaringan yang sudah dilaksanakan 15 Februari hingga 29 Mei 2020 guna melengkapi cakupan penduduk yang ada," kata Kepala BPS Kota Pangkalpinang, Ahmad Thamrin di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan pelaksanaan sensus penduduk malam hari dilakukan para petugas lapangan dengan menyisir wilayah-wilayah khusus agar tidak ada penduduk yang tidak tercatat, termasuk penduduk yang belum memenuhi legalitas administrasi kependudukan, maupun penduduk yang terpencar di bukan wilayah administrasi terdaftar yang disebabkan berbagai alasan.

Baca juga: Ratusan petugas sensus di Sumbawa Barat terlindungi BPJAMSOSTEK

Baca juga: BPS Sulut: Sambut baik kedatangan petugas sensus penduduk


"Kegiatan ini sesuai standar operasional, kami yang berada di wilayah Indonesia bagian barat, pada Selasa (15/9) mulai jam 21.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB melakukan pendataan dan selama rentang waktu tersebut, kami menyisir penduduk-penduduk yang tidak punya tempat tinggal tetap, seperti tunawisma, ABK kapal yang bersandar dan mereka yang tinggal di emperan toko dan lainnya," katanya.

Pelibatan petugas dari Diskominfo dan OPD lain diharapkan bisa memaksimalkan dan memperlancar pendataan warga yang ada di daerah itu.

Dalam kegiatan sensus yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali ini tim petugas dibagi tiga kelompok, untuk tim satu menyisir wilayah pelabuhan dengan sasaran para ABK kapal yang bersandar, selanjutnya tim dua menyisir wilayah Kecamatan Bukit Intan, Giri Maya dan Rangkui, sedangkan tim tiga melakukan pendataan penduduk di wilayah Kecamatan Tamansari, Gabek, Pangkalbalam dan Gerunggang.

"Karena pendataan dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19, seluruh petugas mengikuti prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku," katanya.*

Baca juga: Terbesar se-Indonesia, BPS Bogor terjunkan 3.145 petugas sensus 2020

Baca juga: Indef: Sensus tatap muka jangan ada klaster baru