Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kesepakatan Israel, Uni Emirat Arab dan Bahrain dalam menjalin hubungan diplomatik merupakan "langkah besar di mana warga dari semua iman dan latar belakang hidup bersama dalam damai dan kemakmuran".

Berkata di Gedung Putih pada Selasa, Trump mengumumkan bahwa tiga negara Timur Tengah "akan bekerja bersama-sama, mereka adalah para sahabat."

Kesepakatan-kesepakatan yang berturut-turut menandai satu kemenangan diplomatik yang mustahil bagi Trump. Dia telah menggunakan masa kepresidenannya meramalkan kesepakatan-kesepakatan mengenai masalah-masalah musykil seperti program nuklir Korea Utara yang sulit dicapai.

Membawa Israel, UAE dan Bahrain bersama-sama mencerminkan keprihatinan mereka atas pengaruh Iran yang terus meningkat di kawasan dan perkembangan rudal balistik. Iran mengkritik kesepakatan-kesepakatan itu.

Ketiga pemimpin negara Timur Tengah itu menyambut kesepakatan itu dan peran Trump dengan kata-kata yang positif, bersama Netanyahu yang mengatakan kesepakatan itu memberikan harapan bagi "semua umat Ibrahim."

Namun para pejabat UAE dan Bahrain berusaha meyakinkan kembali rakyat Palestina bahwa UAE dan Bahrain tak sedang meninggalkan rakyat Palestina dan perjuangan mereka mendirikan negara di Tepi Barat dan Jalur Gaza, meskipun para pemimpin Palestina mengecam kesepakatan itu sebagai pengkhianatan terhadap masalah Palestina.

Sebagai tanda bahwa pertikaian kawasan pasti berlanjut ketika konflik Israel-Palestina tetap tak terpecahkan, para milisi Palestina menembakkan roket-roket dari Gaza ke arah Israel selama upacara penandatanganan, kata militer Israel.

Layanan ambulans Magen David Adom Israel mengatakan sejumlah paramedis merawat dua pria karena luka-luka ringan akibat kaca-kaca yang melayang di Ashdod, dan empat orang lainnya mengalami guncangan.

"Ini bukan perdamaian, ini penyerahan (diri) sebagai balasan berlanjutnya agresi," demikian terbaca satu cuitan pada akun Twitter Organisasi Pembebasan Palestina . "Tak akan ada perdamaian sebelum Palestina merdeka."

Sumber: Reuters

Baca juga: Bahrain normalisasi hubungan dengan Israel, sejumlah negara mengecam

Baca juga: Palestina gagal dapat dukungan Liga Arab untuk kecam UAE-Israel