Kasus baru COVID-19 Jakarta sebanyak 1.027
15 September 2020 22:31 WIB
Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per hari Selasa (8/9/2020) lima kabupaten/kota yang tercatat mengalami kenaikan risiko, sehingga saat ini ada 70 kabupaten kota dengan risiko tinggi dari pekan lalu sebanyak 65 daerah. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.
Jakarta (ANTARA) - Kasus Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta pada Selasa sebanyak 1.027 yang
merupakan hasil uji usap (swab test).
Dengan angka tersebut, jumlah total kasus akibat paparan virus novel corona jenis baru ini adalah 56.953 kasus, bertambah signifikan dari sebelumnya sejumlah 55.926.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan sebanyak 1.027 kasus ini, di atas penambahan pada Rabu (9/9) sebanyak 1.026 kasus, dan pada Selasa (8/9) sebanyak 1.015 kasus.
Namun penambahan kasus tersebut lebih rendah dibanding pada Senin (14/9) sebanyak 1.062 kasus, Jumat (11/9) 1.034 kasus, Kamis (10/9) 1.450 kasus, Sabtu (12/9) 1.440 kasus.
Pada Ahad (13/9) sebanyak 1.492 kasus yang merupakan terbanyak secara kumulatif (pemeriksaan 7-9 September) laporan kasus harian selama pandemi COVID-19.
Akan tetapi, walau penambahan pada Ahad
(13/9) sebanyak 1.492 merupakan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020).
Untuk penambahan yang dilaporkan pada Selasa ini merupakan hasil dari tes pada Senin (14/9) sebanyak 8.927 spesimen. Sebanyak 7.141 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.027 kasus positif dan 6.114 negatif.
Baca juga: DKI Jakarta tutup delapan perusahaan
Baca juga: Jakarta Pusat segera tutup UMKM kuliner yang langgar PSBB
Baca juga: Delapan rumah makan ditutup akibat langgar PSBB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta, Selasa, menerangkan bahwa sampai 14 September 2020 sudah ada 849.994 sampel yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 72.395. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 59.594," ujar Dwi.
Dwi menjelaskan jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu di Jakarta saat ini, sebanyak 12.179 orang yang masih dirawat/isolasi.
Dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada Selasa, sebanyak 56.953 kasus, ada 43.306 orang dinyatakan telah sembuh. Sedangkan 1.468 orang meninggal dunia. Dalam persentase, tingkat kesembuhan di Jakarta adalah 76,0 persen dan tingkat kematian 2,6 persen (sama seperti sebelumnya).
Untuk "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta setelah penambahan Selasa, sebesar 13,4 persen.
Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 7,4 persen. WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.
merupakan hasil uji usap (swab test).
Dengan angka tersebut, jumlah total kasus akibat paparan virus novel corona jenis baru ini adalah 56.953 kasus, bertambah signifikan dari sebelumnya sejumlah 55.926.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan sebanyak 1.027 kasus ini, di atas penambahan pada Rabu (9/9) sebanyak 1.026 kasus, dan pada Selasa (8/9) sebanyak 1.015 kasus.
Namun penambahan kasus tersebut lebih rendah dibanding pada Senin (14/9) sebanyak 1.062 kasus, Jumat (11/9) 1.034 kasus, Kamis (10/9) 1.450 kasus, Sabtu (12/9) 1.440 kasus.
Pada Ahad (13/9) sebanyak 1.492 kasus yang merupakan terbanyak secara kumulatif (pemeriksaan 7-9 September) laporan kasus harian selama pandemi COVID-19.
Akan tetapi, walau penambahan pada Ahad
(13/9) sebanyak 1.492 merupakan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020).
Untuk penambahan yang dilaporkan pada Selasa ini merupakan hasil dari tes pada Senin (14/9) sebanyak 8.927 spesimen. Sebanyak 7.141 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.027 kasus positif dan 6.114 negatif.
Baca juga: DKI Jakarta tutup delapan perusahaan
Baca juga: Jakarta Pusat segera tutup UMKM kuliner yang langgar PSBB
Baca juga: Delapan rumah makan ditutup akibat langgar PSBB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta, Selasa, menerangkan bahwa sampai 14 September 2020 sudah ada 849.994 sampel yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 72.395. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 59.594," ujar Dwi.
Dwi menjelaskan jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu di Jakarta saat ini, sebanyak 12.179 orang yang masih dirawat/isolasi.
Dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada Selasa, sebanyak 56.953 kasus, ada 43.306 orang dinyatakan telah sembuh. Sedangkan 1.468 orang meninggal dunia. Dalam persentase, tingkat kesembuhan di Jakarta adalah 76,0 persen dan tingkat kematian 2,6 persen (sama seperti sebelumnya).
Untuk "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta setelah penambahan Selasa, sebesar 13,4 persen.
Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 7,4 persen. WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: