Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad meminta kepada pemerintah untuk mempersiapkan seluruh fasilitas vaksinasi COVID-19 sampai ke tingkat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Fadel juga meminta agar vaksin COVID-19 diberikan kepada seluruh rakyat Indonesia dan ditanggung negara atau pemerintah.

"Dari kunjungan ke Bio Farma ini ada dua hal yang menjadi perhatian, pertama, kami minta kepada pemerintah agar semua vaksinasi nanti ditanggung negara. Kedua, kita juga minta kepada pemerintah untuk menyiapkan seluruh fasilitas vaksinasi hingga ke tingkat puskesmas," kata Fadel Muhammad dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Hal itu dikatakannya saat kunjungan ke PT. Bio Farma, di Bandung, Selasa.

Baca juga: MPR beri dukungan Bio Farma untuk produksi Vaksin COVID-19
Baca juga: MPR dorong pemerintah siapkan skema vaksinasi massal COVID-19
Baca juga: Konsorsium riset COVID-19 cari mitra industri produksi vaksin


Menurut Fadel, penyiapan fasilitas vaksinasi hingga ke tingkat puskesmas bukan hal yang mudah sehingga pemerintah perlu untuk mempersiapkan sejak jauh hari.

Dia mengatakan, penyiapan fasilitas vaksinasi itu meliputi penyediaan jarum suntik, alkohol, tempat penyimpanan vaksin, alat angkut, distribusi dan lainnya.

"Itu pekerjaan yang sangat sulit, dan waktunya juga sudah mendesak. Jangan sampai ketika vaksin sudah diproduksi, sekitar akhir tahun ini (2020) lalu kita baru kelabakan mempersiapkan fasilitas vaksinasi untuk COVID-19," ujarnya.

Fadel mengatakan vaksin COVID-19 sudah mulai diproduksi BUMN Bio Farma pada akhir tahun 2020, dan bahan baku untuk vaksin COVID-19 dari China sudah tersedia pada bulan November 2020.

Karena itu dia memperkirakan sekitar bulan Januari atau Februari 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan mengeluarkan izin khusus untuk vaksin COVID-19.

"Pemerintah harus mempersiapkan fasilitas vaksinasi, jangan tiba-tiba bilang tidak ada jarum suntik, tidak ada tempat penyimpanan vaksin, dan lainnya. Tidak mudah menyiapkan jutaan jarum suntik dan lainnya sehingga pemerintah perlu menyiapkannya dari sekarang," katanya.

Fadel juga membuka kemungkinan untuk vaksinasi secara mandiri, dan itu sudah dilakukan di China dan Uni Emirat Arab (Dubai).

Vaksinasi secara mandiri, kata Fadel, bisa melibatkan pihak swasta atau BUMN untuk ambil bagian mempercepat dan mengakselerasi vaksinasi bagi rakyat Indonesia.