Rupiah menguat seiring meredanya kekhawatiran pasar terhadap PSBB
15 September 2020 16:21 WIB
Ilustrasi. Lembaran mata uang rupiah dan dollar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore berakhir menguat seiring meredanya kekhawatiran pasar terhadap kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta yang sudah dimulai pada Senin (14/9).
Rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.880 per dolar AS.
"Pekan ini, pemberlakuan PSBB total di DKI Jakarta sudah dimulai dan ternyata tidak terlalu total. Padahal semula pasar begitu khawatir dengan implementasi PSBB di ibu kota, sehingga pelaku pasar kembali lega dan bekerja seperti biasanya serta kekhawatiran gerak roda ekonomi akan seret kembali sirna," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.
Dari domestik, sentimen lainnya yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 mengalami surplus 2,33 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor 13,16 miliar dolar AS dan impor 10,74 miliar dolar AS.
Dari eksternal, perkembangan positif dari pengembangan vaksin COVID-19, membantu mengangkat persepsi pelaku pasar. Pasar juga terus memantau perkembangan tentang Brexit.
Selain itu, investor juga menanti hasil pertemuan kebijakan bank sentral AS The Fed pada Rabu (16/9), serta pertemuan bank sentral Jepang dan Inggris pada Kamis (17/9).
Secara khusus, pertemuan The Fed minggu ini akan menjadi yang pertama sejak Gubernur The Fed Jerome Powell mengumumkan pergeseran ke arah toleransi yang lebih besar terhadap inflasi dan secara efektif berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah lebih lama.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.805 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.805 per dolar AS hingga Rp14.864 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.870 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.974 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat didukung sentimen positif global
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat 60 poin
Rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.880 per dolar AS.
"Pekan ini, pemberlakuan PSBB total di DKI Jakarta sudah dimulai dan ternyata tidak terlalu total. Padahal semula pasar begitu khawatir dengan implementasi PSBB di ibu kota, sehingga pelaku pasar kembali lega dan bekerja seperti biasanya serta kekhawatiran gerak roda ekonomi akan seret kembali sirna," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.
Dari domestik, sentimen lainnya yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 mengalami surplus 2,33 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor 13,16 miliar dolar AS dan impor 10,74 miliar dolar AS.
Dari eksternal, perkembangan positif dari pengembangan vaksin COVID-19, membantu mengangkat persepsi pelaku pasar. Pasar juga terus memantau perkembangan tentang Brexit.
Selain itu, investor juga menanti hasil pertemuan kebijakan bank sentral AS The Fed pada Rabu (16/9), serta pertemuan bank sentral Jepang dan Inggris pada Kamis (17/9).
Secara khusus, pertemuan The Fed minggu ini akan menjadi yang pertama sejak Gubernur The Fed Jerome Powell mengumumkan pergeseran ke arah toleransi yang lebih besar terhadap inflasi dan secara efektif berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah lebih lama.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.805 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.805 per dolar AS hingga Rp14.864 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.870 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.974 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat didukung sentimen positif global
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat 60 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: