Garut (ANTARA News) - Banjir setinggi 40 cm hingga 1 meter merendam sekurangnya 254 rumah warga dan menghancurkan sebuah rumah toko (ruko) di Kota Garut, Jawa Barat, Jumat.

Camat Garut Kota Nurdin Yana didampingi Kabag Informatika Setda Dik Dik Hendrajaya di lokasi banjir Jumat malam menyatakan, luapan air menerjang tiga kelurahan di kecamatan itu.

Di Kelurahan Regol banjir menggenangi wilayah RW16 dan 18 serta sekitar lokasi Sumber Sari, kemudian RW 1, 2, dan 3 di Kelurahan Ciwalen dan ruas Jalan Mandalagiri.

Di Kelurahan Kota Wetan banjir menggenangi wilayah RW 15 dan 18, juga seputar kawasan Gagak Lumayung, katanya.

Sebuah ruko milik Ujang di Kelurahan Kota Wetan hancur tergerus luapan air Sungai Cigulampeng, juga menghanyutkan satu unit sepeda motor, pesawat televisi, 17 tabung gas elpiji serta peralatan rumah tangga lainnya.

Ny Nining(50), warga setempat, juga dipathok ular berbisa yang keluar dari sarangnya saat air meluap dan sekarang ia menjalani perawatan medis secara intensif.

Hingga berita ini ditulis, genangan air setinggi 40 hingga 70 cm masih merendam sekurangnya 250 unit rumah, sedangkan air setinggi diatas 1 meter merendam empat unit rumah di Kota Wetan.

Banjir disebabkan oleh meluapnya sejumlah sungai, termasuk Sungai Cigulampeng ketika hujan lebat mengguyur sejak sore hingga malam ini.

Sungai yang sudah mendangkal dan dipenuhi sampah meluap tidak mampu menampung air hujan.

Camat Nurdin Yana mengaku, beberapa hari lalu telah mendatangi Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) kabupaten meminta dilakukan pengerukan sungai, namun belum dikabulkan.

Meski belum diperoleh informasi adanya korban jiwa, namun ribuan warga masih sibuk melakukan evakuasi ditengah hujan deras dan jerit tangis anak-anak.

Mereka bahu-membahu bersama seluruh unsur pemerintahan kecamatan, Polsek serta Koramil Garut Kota berusaha menanggulangi dampak banjir hingga Sabtu besok.

Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, Elka Nurhakimah menyatakan segera berupaya mendistribusikan persediaan sembako serta kebutuhan penting lainnya.

(Ant/S026)