Kemenhub: Ciptakan penerbangan sehat kembalikan kepercayaan masyarakat
15 September 2020 15:21 WIB
Focus Group Discussion yang melibatkan Kemenhub, Kemenkes, Asosiasi Perusahaan Penerbangan Sipil Nasional (Inaca), PT Angkasa Pura II dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). (Kemenhub)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI Padang Kementeian Perhubungan Agoes Soebagio menilai dengan menciptakan penerbangan yang tidak hanya selamat, aman dan nyaman tetapi juga sehat dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat menggunakan transportasi udara.
"Masyarakat yang sehat dan aktif melakukan aktivitas transportasi udara akan berdampak pada kesehatan operator penerbangan. Dan pada akhirnya hal ini akan dapat menggerakkan perekonomian nasional sehingga dapat tumbuh dan mensejahterakan masyarakat dan bangsa Indonesia," kata Agus dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Untuk itu, perlu ada persamaan persepsi antara regulator serta seluruh pemangku kepentingan agar konsisten dalam melaksanakan regulasi penerbangan baik nasional maupun internasional dengan ditambah protokol kesehatan yang ketat sehingga tercipta penerbangan yang selamat, aman, nyaman dan sehat.
“Juga diperlukan kolaborasi yang baik untuk melakukan kampanye, memberikan edukasi secara masif pada masyarakat tentang penerbangan yang selamat, aman, nyaman dan sehat,” ujarnya.
Agoes menambahkan dengan adanya “focus group discussion” adalah salah satu bentuk kolaborasi yang penting antara regulator, operator, akademisi dan masyarakat.
“Kami akan mendengarkan segala masukan dan akan menjadi pertimbangan kami dalam menyusun strategi sesuai tugas pokok dan fungsi kami dalam menyiapkan sektor transportasi udara pada situasi tatanan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 khususnya pada wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang,” katanya.
Ia juga menyatakan bahwa di masa pandemi ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub tetap menjalankan tugas pokok dan fungsinya yaitu melakukan pengaturan, pengawasan dan pengendalian di sektor penerbangan.
"Kami di Kantor Otoritas Bandar Udara yang merupakan ujung tombak pemerintah pada sektor penerbangan di wilayah masing-masing tetap melakukan tugas pokok dan fungsi kami yaitu melakukan pengawasan dan pengendalian.
Namun jika dulu pengawasan dan pengendalian dilakukan secara on-site (di lapangan langsung), dalam masa pandemi ini kami menambahkan inovasi yaitu melaksanakan pengawasan dan pengendalian secara off-site dengan melalui media online dan virtual," katanya.
Menurut Agoes, saat ini kantor Otoritas Bandar Udara telah mempunyai tenaga inspektur penerbangan yang handal dan memiliki kompetensi tinggi serta kemampuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi di wilayah kerjanya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Konsentrasi Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti Muhammad Zilal Hamzah mengatakan saat ini dibutuhkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan baik oleh penumpang maupun oleh petugas penerbangan di lapangan.
“Petugas harus proaktif dalam menegakkan kedisiplinan pada penumpang. Jika tidak, akan selalu ada penumpang yang mengabaikan protokol kesehatan dan ini dampaknya bisa merugikan penumpang lain, baik secara kesehatan maupun dalam operasional penerbangan, ujarnya.
"Masyarakat yang sehat dan aktif melakukan aktivitas transportasi udara akan berdampak pada kesehatan operator penerbangan. Dan pada akhirnya hal ini akan dapat menggerakkan perekonomian nasional sehingga dapat tumbuh dan mensejahterakan masyarakat dan bangsa Indonesia," kata Agus dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Untuk itu, perlu ada persamaan persepsi antara regulator serta seluruh pemangku kepentingan agar konsisten dalam melaksanakan regulasi penerbangan baik nasional maupun internasional dengan ditambah protokol kesehatan yang ketat sehingga tercipta penerbangan yang selamat, aman, nyaman dan sehat.
“Juga diperlukan kolaborasi yang baik untuk melakukan kampanye, memberikan edukasi secara masif pada masyarakat tentang penerbangan yang selamat, aman, nyaman dan sehat,” ujarnya.
Agoes menambahkan dengan adanya “focus group discussion” adalah salah satu bentuk kolaborasi yang penting antara regulator, operator, akademisi dan masyarakat.
“Kami akan mendengarkan segala masukan dan akan menjadi pertimbangan kami dalam menyusun strategi sesuai tugas pokok dan fungsi kami dalam menyiapkan sektor transportasi udara pada situasi tatanan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 khususnya pada wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang,” katanya.
Ia juga menyatakan bahwa di masa pandemi ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub tetap menjalankan tugas pokok dan fungsinya yaitu melakukan pengaturan, pengawasan dan pengendalian di sektor penerbangan.
"Kami di Kantor Otoritas Bandar Udara yang merupakan ujung tombak pemerintah pada sektor penerbangan di wilayah masing-masing tetap melakukan tugas pokok dan fungsi kami yaitu melakukan pengawasan dan pengendalian.
Namun jika dulu pengawasan dan pengendalian dilakukan secara on-site (di lapangan langsung), dalam masa pandemi ini kami menambahkan inovasi yaitu melaksanakan pengawasan dan pengendalian secara off-site dengan melalui media online dan virtual," katanya.
Menurut Agoes, saat ini kantor Otoritas Bandar Udara telah mempunyai tenaga inspektur penerbangan yang handal dan memiliki kompetensi tinggi serta kemampuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi di wilayah kerjanya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Konsentrasi Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti Muhammad Zilal Hamzah mengatakan saat ini dibutuhkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan baik oleh penumpang maupun oleh petugas penerbangan di lapangan.
“Petugas harus proaktif dalam menegakkan kedisiplinan pada penumpang. Jika tidak, akan selalu ada penumpang yang mengabaikan protokol kesehatan dan ini dampaknya bisa merugikan penumpang lain, baik secara kesehatan maupun dalam operasional penerbangan, ujarnya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: