Jakarta (Antara) -- Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menyampaikan bahwa peran masyarakat dalam pengelolaan hutan khususnya dalam rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) harus lebih dioptimalkan.
Pasalnya, rehabilitasi DAS diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yaitu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan manfaat jangka panjang yaitu dengan menikmati tanaman hasil rehabiltiasi DAS yang berupa jenis multi purpose tree spesies (MPTS) yang salah satu jenisnya adalah buah-buahan.
"Masyarakat tidak boleh hanya dijadikan sebagai obyek, namun harus menjadi subyek urun daya bersama kekuatan lain, baik dari sektor pemerintah, akademisi, peneliti, aktivis-champion lingkungan, dan dunia usaha," ujarnya pada saat menyampaikan pidato kunci di acara Webinar Rehabilitasi DAS di Jakarta, Senin.
Wamen berpesan, setiap pelaku usaha khususnya pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) sudah sepatutnya mempunyai wawasan dan cara pandang yang lebih luas terhadap upaya perbaikan lingkungan.
Dirinya pun menegaskan agar masyarakat lokal diberi peran yang lebih besar dalam pelaksanaan rehabilitasi DAS, mulai dari penyiapan bibit, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga pengamanan tanaman baik dari hama tanaman maupun bahaya kebakaran.
"sudah saatnya dunia usaha punya tanggung jawab moral terhadap perbaikan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar beroperasinya perusahaan,” terang Wamen.
Lebih lanjut, Wamen Alue Dohong mengungkapkan, sudah saatnya Menurutnya, tidak hanya sekedar melihat lokasi usahanya saja, tetapi juga harus turut serta memperbaiki wilayah DAS tempat mereka berusaha, bahkan jika diperlukan harus lintas DAS.
Rehabilitasi DAS, peran masyarakat harus lebih dioptimalkan
14 September 2020 21:43 WIB
Webinar Rehabilitasi DAS bersama Wamen Alue Dohong, Senin (14/9)
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020
Tags: