Jakarta (ANTARA) - Setelah bersitegang di radio, akhirnya personel di kapal patroli Badan Keamanan Laut, KN Pulau Nipah 321, bisa membuat kapal Penjaga Pantai China nomor lambung 5204 menyingkir keluar dari zone eksklusif Indonesia di perairan Laut Natuna Utara, Senin.

Diketahui kapal Penjaga Pantai China nomor lambung 5204 itu berada di zone eksklusif Indonesia di perairan Laut Natuna Utara sejak Sabtu (13/9).

Begitu kehadiran kapal asing itu diketahui, Badan Keamanan Laut mengerahkan KN Pulau Nipah-321 untuk menghalau kapal itu.

Keterangan yang didapat dari Badan Keamanan Laut, di Jakarta, Senin, menyatakan dua kapal berkomunikasi intensif dan saling menegaskan posisi dan klaim atas wilayah laut itu.

Baca juga: Pendekatan diplomatik harus diutamakan dalam sengketa di LCS

Kapal Penjaga Pantai China nomor lambung 5204 dipantau telah bergerak ke utara menjauhi zone ekonomi eksklusif Indonesia, walau begitu KN Pulau Nipah 321 terus mengamati bersama KRI Imam Bonjol-383 yang juga melaksanakan patroli mendukung di belakang kapal patroli Badan Keamanan Laut itu pada jarak sekitar tiga mil laut.

Dari peristiwa itu, sinergitas Badan Keamanan Laut dan TNI/TNI AL sangat diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan di perairan itu, yang secara nyata mengedepankan operasionalisasi kapal-kapal non kombatan dalam konflik wilayah laut.

Baca juga: Bakamla soroti perkembangan situasi keamanan Laut Natuna Utara dan LCS

Dalam hal ini, Badan Keamanan Laut sebagai leading sector keamanan laut pada masa damai terus pasang badan, sementara TNI AL dengan kapal perangnya siap siaga mendukung bila diperlukan.

Setelah kapal Penjaga Pantai China nomor lambung 5204 hilang dari pandangan, KN Pulau Nipah-321 melanjutkan patroli di wilayah perbatasan zone ekonomi eksklusif Indonesia di Laut Natuna Utara untuk mengantisipasi sekaligus secara konsisten menunjukkan kehadirannya di perairan itu.

KN Pulau Nipah-321 adalah salah satu kapal patrol Badan Keamanan Laut yang sedang melaksanakan Operasi Cegah-Tangkal 2020 di wilayah Zona Maritim Barat Badan Keamanan Laut.

Baca juga: Menanti soliditas ASEAN hadapi "zero sum game" China di LCS